Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

Sinopsis dan Review Drama Korea It's Okay Not To Be Okay

Pada jaman dahulu kala di sebuah kastil tua, hiduplah tiga orang bersaudara. Anak lelaki yang selalu menggunakan topeng, anak perempuan tong kosong dan anak lelaki yang tidak bisa keluar dari kardusnya. Mereka bertiga dikurung oleh seorang penyihir jahat hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari kastil tua itu. 

Ini adalah sepenggal premis dongeng yang ceritanya ditulis oleh Ko Moon Young seorang penulis dongeng yang kejam, jutek, sinis, egois dan agak phys co dalam drama Korea "It's Okay Not To Be Okay".  


Sinopsis It's Okay Not To Be Okay 

Drama Korea Netflix yang juga tayang di tvN ini baru saja berakhir setelah 16 episode. Berkisah tentang Moon Gang-tae yang diperankan oleh Kim Soo-hyun, seorang pekerja kesehatan komunitas di bangsal psikiatri yang tidak punya waktu untuk cinta. 

Moon Gang-tae hidup berdua dengan kakaknya Moon Sang-tae, diperankan Oh Jung Se, yang menderita autis. Sejak kecil mereka diasuh oleh ibu mereka yang bekerja menjadi pembantu rumah tangga. 

Menjadi single mom dengan anak berkebutuhan khusus seperti  Moon Sang-tae tak ayal membuat sang ibu mengharapkan anak bungsunya, Moon Gang-tae dapat menjaga dan bertanggung jawab atas kakaknya ini sepanjang waktu. 


It's Okay Not To Be Okay


Sebagai anak kecil, bungsu pula, dihadapkan pada tanggung jawab menjaga seseorang yang lebih tua dan berkebutuhan khusus membuat Moon Gang-tae kecil harus terbiasa bersikap kuat, sabar dan tidak memperlihatkan perasaannya. 

Tuntutan dari ibu nya, rasa kecewa dan sedih karena merasa kurang mendapat kasih sayang ibu membekas dalam tanpa ia sadari hingga ia dewasa. Apalagi ketika sang Ibu meninggal menggenaskan karena dibunuh dihadapan Moon Sang-tae, Moon Gang-tae pun secara otomatis menjadi penanggung jawab dan pelindung kakaknya itu dari traumanya. 


Moon Gang Tae Moon Sang Tae
Moon Sang-tae dan Moon Gang-tae 


Bertahun-tahun mereka hidup melarikan diri dari satu tempat ke tempat yang lain, menjauhkan diri dari ketakutan Moon Sang-tae terhadap kupu-kupu. Iyah, tetapi ini bukan kupu-kupu biasa. Kupu-kupu ini mengancam mengakhiri hidup Moon Sang-tae jika ia bicara tentang pembunuhan ibunya. 

Perjalanan hidup kedua bersaudara ini mempertemukan mereka kembali dengan Ko Moon-young (Seo Ye-ji), seorang penulis buku anak-anak sukses yang menderita gangguan kepribadian antisosial dan tidak pernah mengenal cinta. 

Moon Sang-tae ngefans sekali dengan penulis buku yang cantik tapi sadis ini. Ko Moon-young sebenarnya bukan orang baru di kehidupang Moon bersaudara. Mereka sempat bertemu saat mereka masih kanak. Moon Gang-tae malah pernah suka pada perempuan dingin nan angkuh ini. 

Kim Soo Hyun Seo Ye-ji

Pengalaman buruk yang dialami ketiganya di masa kecil membentuk karakter mereka masing-masing tanpa mereka sadari. Tiga orang dewasa yang trauma dengan kasus pelecehan dan pembunuhan orang tua ketika mereka masih kecil belajar menerima orang lain ke dalam hati mereka dan mengatasi kenangan buruk yang mengubah hidup mereka. 

Drama sepanjang 16 episode ini tidak melulu berkisar tentang romantisme percintaan. Ada persaingan antar saudara, hubungan ibu dan anak, persahabatan, penerimaan kenyataan hidup hingga masalah kejiwaan dari karakter-karakter lain yang ada dalam It's Okay Not To Be Okay ini. 

Review Drama Korea It's Okay Not To Be Okay 

Gue nonton drama ini lewat Netflix saat drama ini sudah tayang sekitar 10 episode. Awalnya saya memang maju mundur untuk menonton drama ini. Premis tentang karakter utama yang phys-co sempat membuat gue ragu, soalnya gue gak begitu suka drama thriller. 

Meskipun memberikan kesan yang tampak sulit - dan hampir mengerikan - di episode-episode awal, pendapat gue berubah seiring cerita bergulir. Karakter Ko Moon Young yang unik, sadis namun terlihat normal, bener-bener menggambarkan orang yang sakit jiwa tapi tidak gila. She's a phys-co in style, like literally, in style. 


Magda Butrym
Draped asymmetric dress from Magda Butrym

Ko Moon Young memakai yang ini untuk bekerja dan bertemu Moon Gang-tae di kantor. Dia memasangkannya dengan anting-antingnya dari Subyul, bersama dengan tas dari Playnomore dan sepatu hak dari Gianvito Rossi. 

Seo Ye Ji Wears Prada
Gaun vintage warna-warni dari Dior

Tampil mewah dan dramatis. Ko Moon Young mampir ke rumah sakit menemui Moon Gang-tae dengan gaun vintage Dior dan sepatu pump merah dari Prada. She is devil wears Prada look-a-like. 

Seo Ye Ji It's Okay Not To be Okay
Sienna polka-dot dress from Magda Butrym

Gaun ini harganya sekitar USD 1.502, dipasangkan dengan ankle boots Tulle 105 suede seharga $ 1011 (USD) dari Gianvito Rossi. Tas hitamnya dari Moynat. Ko Moon Young menggunakannnya di saat dia mengutarakan isi hatinya pada Moon Gang-tae dengan cara preman, hehehe. 


Fashion Seo Ye Ji It's Okay Not To be Okay
Two-piece pink set from Minju Kim

Baju yang membuat gue berpikir makan apa Seo Ye-ji sampai pinggangnya seramping ini. Bandingkan dengan style Moon bersaudara. 


Perbedaan karakter bahkan style ketiganya membuat banyak konflik di antara mereka. Berantem dan ngambek-ngambekan gak mau ngomong lah pasti buntut-buntutnya. Ada aja alasannya. Rambut panjang atau pendek, rebutan boneka sampai 'rebutan Gang-tae' antara Ko Moon-young dan Moon Sang-tae. 

Sebagai kakak yang selalu bersama-sama adiknya, dia gak rela ada perempuan yang bukan keluarga memasuki kehidupan mereka. Sementara Moon-young yang sebenarnya adalah perempuan yang kesepian tanpa kasih sayang orang tua menemukan kembali rasa kekeluargaan saat berada bersama Moon bersaudara. Lucu sih, khas pertengkaran saudara banget. 




Serunya drama ini, penulis skenarionya tuh pinter banget memainkan emosi sekaligus mengingatkan penonton akan dirinya sendiri. Semacam ceritanya related banget dengan kehidupan banyak orang. 

Beberapa diantara kita bisa jadi sering merasa orangtua kita lebih sayang pada saudara kita yang lain daripada kita sendiri. Padahal sebenarnya orangtua kita berusaha banget banget agar perhatian ke anaknya adil dan merata. 

Seperti Gang-tae yang selalu merasa mamanya lebih sayang pada Sang-tae hingga akhirnya ia tahu alasan mengapa setiap hari Minggu mereka bertiga sering makan mie pedas Jjampong. 




Begitu Moon-young yang sering mendapat perlakuan buruk dari mamanya ternyata sangat dijaga dan disayangi oleh papanya dengan caranya sendiri. 

Hal-hal menyangkut mengungkapkan kasih sayang terkadang menjadi masalah kita semua bukan? Ayah dan ibu tentu punya cara mereka masing-masing untuk mengungkapkannya. Sebagai anak terkadang kita hanya memikirkan apa yang harusnya kita terima tetapi lupa kita sudah terlalu sering diberi. 

Bahkan antara kita dan saudara pun terkadang tidak mudah untuk mengungkapkan atau menunjukkan kasih sayang kita. 

Kim Soo Hyun Oh Jung Se


Drama It's Okay Not To Be Okay ini pun memberi 'pelajaran' tersendiri dari karakter pendukungnya. Bagaimana perlakuan yang seseorang dapatkan di masa kanaknya bisa membekas sangat dalam meskipun luka fisik sudah tak ada. Bahwa sakitnya perasaan lebih lama disembuhkan daripada luka yang terlihat di badan itu benar adanya. 


Kwak Dong Yeon


Banyak hal yang bisa dipelajari dari drama Korea It's Ok Not To Be Ok. Termasuk juga memaafkan diri sendiri, berani menghadapi ketakutan dan bukan lari dari masalah adalah kuntji seseorang bisa move on dari masa lalunya. 

Tidak perlu menjadi orang lain agar disukai dan belajar menjadi dewasa tidaklah mudah, namun tetap harus dicoba. Serta berkompromi dengan orang lain adalah kekuatan kerjasama. Halah! Tetapi beneran deh, 16 episode yang awalnya agak gloomy segera berubah menjadi pengalaman yang paling menghangatkan hati. 

“Tubuh tak bisa berbohong. Saat terluka, tubuh akan menangis. Namun, hati bisa berbohong. Saat hati terluka, hati mampu terdiam”

Ah.. last but not least ... akting para pemeran utama khususnya Oh Jung Se sebagai Moon Sang Tae yang menderita autis sungguh luar biasa. Gak nyangka gue samchoon!! Begitu pula plot twist dalam cerita ini JUARA!! Sungguh tidak kusangka, writer-nim!! Setiap karakter dalam cerita ini mengajarkan kita suatu hal yang terkadang kita lupa. Cerita ini perlu dibuatkan season 2 nya. 

Bagaimana menurut kamu, sudah nonton juga? Share di kolom komentar ya! 

Komentar

  1. Aku juga suka banget drama ini! Kisahnya gak sekedar ttg romance kedua tokoh utama tapi bagaimana masing2 tokoh ini berusaha untuk menyembuhkan trauma yang mereka punya. Seneng liat drama yang kayak gini. Lebih fokus pada diri masing2 tokoh tanpa perlu plot yang terlalu riweuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kisah cintanya juga bukan segitiga tak beraturan ya.. simple aja. Gak terlalu ruwet.

      Hapus
  2. keren nih ceritanya, biarpun saya bukan penggemar K-Draman, hihi..

    salam kenal kak Vita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba nonton dulu.. kadang awalnya gitu, bermula dari bukan penggemar malah langganan premium Netflix dan Viu. Hehehe.. Kamu suka genre film apa? Salam kenal juga.

      Hapus
  3. sumpah nih drama nyentuh, meaningful, sama sweet banget. Aku suka dan cukup amazed sama endingnya. Dan part yang viral bener-bener seru lucu sekaligus momen yang cukup manis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener-bener kelihatan digarap dengan sangat serius ya.. pemainnya juga profesional. Yang membuat aku kepikiran, di masa pandemi gini mrk masih bisa syuting tanpa harus khawatir. Apa karena mereka menerapkan protokol kesehatan juga?

      Hapus
  4. Soon deh jadi pengen nonton drakor yang satu ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masukkan dalam listmu mba.. Kasi tau aku nanti ya menurutmu gimana.

      Hapus
  5. Belum selesaaaai nonton :D. Aku baru eps 6. Sengaja memang nunggu tamat dulu biar bisa puaaas marathon :D.

    Akupun sukaaak nih mba. Udh ga sabar sih mau namatin. Perasaan tiap selesai 1 eps, bawaan lgs pgn nonton lagi, kalo ga inget ada kerjaan hahahahah.

    Banyak temen yg bilang mereka susah move on abis liat ini.ntahlah aku bakal gitu juga ato ga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. mmh tergantung. Kalau sdh terbiasa nonton drakor, nnti juga lupa karena akan ada lagi yang bagus.

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.