Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

3 Kriteria Memilih Notebook Agar Produktif Maksimal

Hari gini siapa sih yang gak familiar dengan Notebook? Itu loh perangkat computer yang bentuk dan ukuran  lebih ringkas dibanding personal computer atau PC yang biasanya diletakkan di meja. Kekhasannya inilah yang menjadikannya unik dan lebih banyak dipilih pengguna computer. Soalnya bisa dibawa ke mana-mana, cyn...

Sedikit kilas balik,  sebelum kita mengenal notebook terlebih dahulu laptop memasuki kehidupan kita yang penuh dengan suka duka  kesibukan dan butuh kepraktisan ini. Menurut sejarahnya laptop pertama kali didesain di tahun 1979 yang kemudian digunakan pada proyek NASA sebagai bagian program space shuttle di tahun 1980 an. Jadi untuk perjalanan luar angkasa ya, gaes.. Sedangkan untuk pemakaian sehari-hari, laptop pertama kali diperkenalkan oleh Adam Osborne di tahun 1981 dengan nama Osborne 1. Beratnya 24 pounds atau setara 10 kilogram dengan layar 5 inchi, floppy disk 5 1/4" dan baterei. Harganya pun lumayan mahal untuk waktu itu, $1795. Sudah berat, mahal pula. Ada yang mau beli gak sih? Hihihi.. akhirnya perusahaan pun bangkrut dan Osborne 1 tinggal kenangan.

Setelah itu sebenarnya makin banyak perusahaan komputer yang melirik pengembangan laptop ini. Mulai deh tuh laptop dengan layar LCD diperkenalkan. Selain layar, para pengembang berlomba untuk menciptakan laptop well-design. Manny Fernandez di tahun 1983 yang pertama kali memperkenalkan laptop untuk para petinggi-petinggi yang baru pertama kali menggunakan komputer. [1]  Sudah mudah digunakan, gak malu-maluin pula  dibawa ke mana-mana. 

Barulah pada tahun 1988 tercipta Cambridge Z88 yang 16 kali lebih kuat daripada Osborne 1. Berat totalnya hanya setengah dari laptop generasi pertama tersebut. Setahun kemudian di tahun 1989, sebuah perangkat computer seukuran buku catatan kertas diluncurkan ke pasaran dan dinamakan notebook. Awalnya notebook di era ini rata-rata berukuran lebih dari 2,7 kg. Masih agak berat ya? Bikin pengen kenalan sama Dilan. Kali aja dia bisa bantu ngangkatin.

"Jangan angkat Notebook itu,  berat.  Kau gak akan kuat. Biar aku aja." 


Untungnya sekarang kita gak perlu Dilan untuk mengangkat notebook, berhubung saat ini umumnya sudah lebih ringan dan lebih portabel sehingga cukup kecil untuk dibawa dalam ransel atau tas kerja. Perbedaan laptop dan notebook ini sedikit kabur, menurutku. Tergantung dari produsennya aja mengkategorikan produknya laptop atau notebook. Dengan menyebut notebook sebagai laptop, dianggap bisa menghilangkan asosiasi bahwa perangkat portable hanya sangat sesuai digunakan  di pangkuan (lap) [2]. Menurutku sih intinya mau itu disebut laptop atau notebook, ini adalah sebuah produk yang dipersiapkan untuk menangani tugas-tugas komputasi sehari-hari.  

3 Kriteria Memilih Notebook Agar Produktif Maksimal






Ada banyak aktivitas yang terbantu dengan adanya notebook. Tapi untuk menentukan notebook mana yang akan kita jadikan partner pendukung kreativitas kita agar tetap produktif maksimal di mana aja, gak boleh asal pilih juga, gaes. Menurut aku, notebook yang baik itu harus lulus 3 kriteria berikut :

1. Sesuai Kebutuhan

Kriteria 'sesuai kebutuhan' itu memang perlu dicermati, gaes. Rasanya semacam percuma kalau yang kita beli punya fitur ini itu tapi ternyata gak dipakai atau sebaliknya. Misalnya aktivitas kita lebih banyak memerlukan grafis yang tinggi, semacam ngedit video, foto atau suara, tentu akan lebih baik jika menggunakan laptop dengan spesifikasi yang mendukung. Namun jika aktivitas kita lebih banyak untuk berselancar di web, menonton video, pengolah kata, sesekali main games yang gak berat-berat amat dan multitasking sederhana sehari-hari, spesifikasi laptop yang semestinya aja.

Contohnya nih aktivitas aku belakangan ini lebih banyak berkutat dengan aplikasi pengolahan kata. Gak mau dibilang blogger kurang produktif, setidaknya seminggu sekali aku harus nulis (meskipun kadang itu tersimpan di draft). Selain itu aku saat ini sedang mengerjakan proyek penulisan buku untuk sebuah perusahaan. Jadi butuh research informasi juga  melalui berselancar di web. Hobiku bermain The Sims (sekarang sudah The Sims 4,yay!) kujadikan selingan kalau lagi mumet. Nonton drama Korea juga tetap dong.

Untuk segambreng aktivitas itu, notebook yang bisa diandalkan yah semacam ASUS X555BP inilah. 


Laptop ASUS X555BP

Notebook Laptop Murah

ASUS mengkategorikan series X555BP sebagai notebook yang dibuat untuk menangani tugas-tugas komputasi kita sehari-hari. Berdimensi 38.2 x 25.6 x 2.58 cm membuat notebook ini terlihat cukup tipis dan ringan untuk dibawa ke mana-mana.  Performa ASUS X555BP mendukung kenyaman dalam bekerja maupun hiburan. Mau main games, ataupun bekerja dengan membuka beberapa file excel secara bersamaan, notebook ini mampu kok!  

2. Sesuai Kemampuan

Ini tentu ngaruh dengan kriteria kedua yaitu tidak melebihi kemampuan keuangan kita. Memang sih ada harga, ada kualitas. Tapi akan lebih baik jika kualitas yang kita dapatkan sesuai dengan kebutuhan kita dalam penggunaan laptop. Bener apa bener?

Btw.. tadi cek cek harga, ASUS X555BP ini dibanderol dengan harga berkisar Rp. 5.559.000. Cukup reasonable menurutku. Apalagi kualitas produk ASUS itu tahan banting banget. Buktinya laptop ASUS yang saya gunakan, sudah dari tahun 2011 sampai 2017 ini masih awet aja.


3. Brand Terpercaya

Meskipun orang bijak bilang don't judge the book by its cover atau jangan menilai dari tampilannya aja tapi hari gini gak semua orang bisa dikatakan bijak. Ha! Jujur aja, salah satu alasan memilih suatu barang biasanya karena brand atau mereknya. Bisa jadi karena gengsi. Pakai merek ini aja ah, walaupun kualitasnya biasa aja dengan harga overpriced yang penting orang-orang ngeliat aku pakai merek ini, misalnya. Bisa juga karena reputasi dari brand tersebut memang dapat diandalkan, seperti kualitas produk, service center mudah ditemukan dan pelayanan after salesnya memuaskan. 

Aku sendiri lebih memilih brand yang namanya naik karena kualitasnya memang oke. Harganya juga bisa dipertanggungjawabkan. Artinya harganya memang sebanding dengan kualitasnya. Itulah mengapa ketika saya memilih laptop keduaku di tahun 2011, pilihanku jatuh pada Asus. Awalnya karena aku tahu bahwa saat itu ASUS merupakan produsen laptop konsumen dunia nomer 2 dan penghasil motherboard terbaik. Apalah arti performa laptop tanpa motherboard yang oke, ya gak sih? Nyatanya sepanjang aku pakai ASUS A43SA selama hampir 7 tahun ini tidak ada masalah yang berarti. 


Laptop ASUS
Asus A43SA ku, 7 Tahun Menjadi Teman Bermain dan Belajar 

Hal ini kemudian yang menjadi salah satu pertimbanganku dalam memilih brand notebook yang akan aku gunakan, seperti ASUS X555BP ini. Apalagi  saat ini Asus telah menjadi produsen notebook nomer 1 di Asia Tenggara. Artinya sudah makin banyak yang percaya pada kualitas brand Asus.

Nah, jadi gitu deh sebenarnya gak ribet sih kalau memilih notebook untuk mendukung produktifitas kita sehari-hari. Teknologi sudah makin mendukung, tambah canggih pula, tinggal pintar-pintarnya kita aja sih dalam memilih yang pas. Tentunya biar gak nyesel beli dan paling penting bisa mendukung aktivitas kita agar produktif maksimal. Setuju, kan?
---

Sumber data : 
[1] thoughtco.com/history-of-laptop-computers-4066247
[2] diffen.com/difference/Laptop_vs_Notebook

Infografis dibuat oleh Vita Masli dengan sumber data spesifikasi produk dan gambar dari asus.com/id/Laptops/X555BP/specifications/ , amd.com/en-us/products/graphics/  dan press release ASUS X555BP. 

Komentar

  1. Wahhhh bagus infografisnyaa... Ini ASUS & AMD betul-betul bikin gebrakan di awal 2018 pakai laptop bagus tapi harganya betul-betul menggiurkan. Mudah-mudah kesampaian ada regenerasi laptop tahun ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah yah, gara2 ngulik ini saya juga baru tahu kalau AMD memproduksi processor juga. Kolaborasi andalan.

      Hapus
  2. pilih laptop memang harus brand terpecaya seperti Asus ya mba :) Sayang aja kalo tiba-tiba rusak padahal baru beli...makanya aku kalo beli laptop browsingnya lama buat ngecek spect dan brandnya

    BalasHapus
  3. Wah! Terima kasih kak tipsss nyaaa ^^

    BalasHapus
  4. Terima kasih sudah berpartisipasi dalam Blog Competition ASUS AMD - Laptop for everyone. Good luck yaaa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.