Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

Lebih Dekat Dengan Yovie & Nuno dan Pakarena Etno Mission di Makassar Jazz Festival

20 September 2015, di hari Minggu itu perasaan galau campur aduk gara-gara tugas paper mata kuliah yang belum kelar-kelar itu akhirnya sirna sudah. Sebuah pesan di BBM mengabarkan dosen yang bersangkutan mindahin jadwal kuliah ke hari Rabu membuat hati saya plong gak terkira. Oh yess!! Presentasi ditunda, saya  masih punya waktu buat memperbaiki paper dan............. bisa bersenang-senang nonton Makassar Jazz Festival 2015. Yay!!!!


Makassar Jazz Festival adalah sebuah event yang pertama kali diadakan sejak tahun 2010 lalu. Masih baru sih, tapi lumayan banget akhirnya ada event seperti ini di Makassar. Lokasinya di Fort Rotterdam, pula. Asal tahu aja Fort Rotterdam ini benteng peninggalan kerajaan Gowa - Tallo, salah satu ikon pariwisata kota Makassar. Bisa dibayangkan, nonton pertunjukan musik Jazz beralas rumput, bertahta langit berbintang dan dikelilingi bangunan tua ala kolonial Belanda gitu. Jadi pengen bawa pacaarrrrrrr.................... 

Tapi rugi, kalo bawa pacar gak bisa ngecengin Dikta, vokalisnya Yovie and Nuno. Hahahaha!!

Ribet Ribet Serunya Nonton Makassar Jazz Festival 

Makassar Jazz Festival 2015 digelar selama dua hari, 19 - 20 September 2015. Di hari pertama line upnya : Fariz RM, Mus Mujiona, Imaniar, sementara hari kedua ada : Yovie & Nuno, Dian Pramana Poetra, Vina Panduwinata dan Tulus. Keren-keren kan? 

Sebenarnya saya sudah coba diracunin oleh seorang teman untuk nonton dua hari berturut-turut. Apa daya the power of mahasiswa-baru-pascasarjana-renking-satu-harus-ngerjain-paper-kalau-gak-ntar-kepikiran ini lebih kuat. Jadi saya memilih nonton hari ke dua aja. Lebih ngena di umur. *uhuk*

Maka jadilah saya dan tiga orang teman meluncur ke Fort Rotterdam selepas magrib karena Yovie & Nuno dijadwalkan tampil pukul 18.45. 'Paling ngaret..,' pikir kami. E...tapi ternyata, sengaret-ngaretnya dugaan, ternyata kami tetap aja ketinggalan dua lagu pertama. Terimakasih atas kemacetan yang gak saya sangka bakal terjadi. Pfft..sekarang emang gak bisa pergi mepet-mepet waktu di Makassar. 

Belum lagi dapat parkiran yang susyeh. Sempat tiga kali di'usir' dengan hormat oleh ibu-ibu jualan yang gak mau kita parkir di depan warungnya dan tukang parkir yang gak rela kita parkir paling deket dengan pintu masuk, akhirnya saya yang belum beli tiket ini masuk duluan nyamperin seorang teman yang sudah duluan nyampe. Beli tiketttt, iyeeesss kali ini saya gak dapat gratisan dari radio. Ishh, sedih :( 



Begitu turun mobil sudah disambut daeng-daeng calo yang nawarin tiket seharga 200rb. Ini sih biasa. Saya langsung melenggang ke counter resmi aja. Kebetulan ada potongan harga karena kerjasama dengan salah satu bank. Sayup-sayup saya mendengar suara musik berkumandang dari dalam venue. Ahh.. Yovie and Nunonya sudah naik panggung. Buru-burulah saya masukin PIN. Saking buru-burunya sampai salah 3x. Terblokir dengan sukses dong! 

Pindah lagi ke counter beli tunai. Gak pake diskon, harga tetap 250rb. Keluar dari counter, daeng calonya nyamperin,"Saya bilang ji toh disitu 250rb. Sama saya 200rb ji." Iya deh Daeng.. gak apa-apa dong beli tiket resmi. Ok, sip? Lalu saya pun buru-buru melipir masuk ke dalam, lari-lari menghampiri lokasi stage 1 dimana Yovie and Nuno sudah memulai pertunjukannya.  

Yovie And Nuno, Asik Tapi Nanggung 

Lagu favorit saya, Indah Kuingat Dirimu baru saja usai. Dari panggung intro lagu Dia Milikku membahana. Saya menarik teman  bergegas mendekati deretan penonton yang sudah duduk rapih di rumput. Penonton waktu itu tidaklah terlalu padat. Saya sempat bertanya pada seorang perempuan di sebelahku,"Sudah berapa lagu?" yang kemudian dijawab,"Tiga ama yang ini." Ahhh..

Rasa kecewa harus ditelan bulat-bulat. Gak apalah. Sekarang gimana caranya supaya saya yang duduk di belakang ini harus dapat tempat lebih dekat dengan panggung. Sesuai prinsip, 'apapun tiketnya, harus selalu yang terdepan'. Ahay!

Dengan modal 'permisi' akhirnya saya bisa berada sedikit lebih dekat panggung. Seandainya teman gak nolak ditarik ke depan, ada kali saya di depan panggung salaman ama Dikta. Iya nih, sejak gak pernah wawancara artis Indonesia lagi, saya agak norak kalo nonton konser. Padahal waktu siaran, males banget foto bareng artis. Hahaha! *kualat*

Pic by Vita Masli except Song List by YovieandNuno IG video

Jadilah saya menerima kenyataan duduk bersila, nyanyi sepenuh hati, tepuk tangan dan ngacungin layar smartphone yang sudah gue instal aplikasi LED bertuliskan 'DIKTA' . Huahahahaha sumpeh saya merasa norak banget!! Tapi masalahnya,  itu Dikta bikin heran deh...  Perasaan waktu kapan gitu terakhir ketemu dia masih culun banget. Ini sekarang sudah body makin jadi, kulit tambah putih, kacamata makin keren, rambut cepak.. Ya Allah, diriMu kan tahu tipe favorit hambaMu ini? Kenapa tiba-tiba jadi dekat di mata, jauh di atas panggung sih? *cabut-cabut rumput* 

Eh tapi siapa itu yang nyanyi sok asik, lelumpatan samping Dikta? Kok bukan Dudi? Saya bisik-bisik dengan teman sebelah yang sama cluelessnya. Untung ada om Google yang bisa ditanyain segala macam *kecuali nanya jodoh kita siapa*. Oh ternyata vokalis baru, namanya Arya Windura sebagai pengganti Dudi Oris. Cakep sih, lucu aja. Tapi kalo dari segi vokal saya masih lebih suka suara Dudi yang pas aja dengan melodi khas Yovie and Nuno. 

Mungkin juga karena baru jadi vokalis setahun belakangan, si Windura ini lebih banyak di ekspos di panggung. Dia juga lebih banyak mendekatkan diri ke penonton sampai ngajak salah satu cewek ke atas panggung saat lagu 'Janji Suci'. Sementara penonton yang lain nyorakin tanda sirik ke cewe itu, gue mah ngedukung aja. Boleeehh... bawa Winduranya pulang sekalian boleh... Tapi Diktanya tetap ya, jangan kemana-mana. *Mulai posesip dan delusional*

Windura


Sekitar 9  lagu dibawakan oleh Yovie and Nuno malam itu. Selain Janji Suci, hits seperti Sakit Hati, Merindu Lagi, Menjaga Hati, sampai Janji Diatas Ingkarnya Audy pun dibabat habis sama mereka. Wajar.. lagu ciptaan mas Yovie, gak apa-apa dong? Sama gak apa-apanya band konsep pop rock manis ini muncul di event Jazz Festival. *lalu disenyumin mas Yovie...*

Kedua vokalis Yovie and Nuno cukup aktraktif di atas panggung. Mungkin karena sudah lama gak nonton mereka manggung dan terbiasa dengan kehadiran Dudi Oris, melihat Windura yang bagaikan kutu loncat itu sempat membuat saya agak sedikit naikin alis. Mungkin karena dia juga masih baru, gak henti-hentinya dia ngelirik contekan list lagu yang ada di lantai panggung. Takut salah lagu kali dia. Sementara Dikta sering ngilang malah sempat groufie colongan segala, Windura melulu ditaro di depan.

Coba Cari Gue, Ada Di Mana? ( Foto dari IG yovieandnuno)
Penampilan Yovie and Nuno ditutup dengan lagu Juwita yang diplesetin teman jadi nama saya, hahaha, Thanks ya gaesss... Hihihii. Habis itu sudah tanpa ba bi bu, si Windura sudah langsung 'Terima Kasih' aja. Panggung gelap, mereka bubar. Penonton bengong. Sudah gitu aja?? Asik sih, tapi nanggung. Serasa diputusin pake SMS, Bye gitu aja, Hiks!

Pakarena Etno Mission, Kolaborasi Barat dan Timur 

Setelah penampilan Yovie and Nuno di stage 1, saya dan teman-teman sepakat ngopi-ngopi dulu sebelum pertunjukan berikutnya. Kebetulan di dalam venue juga terdapat beberapa stall makanan dan cemilan yang lumayan buat ganjel perut (yang sebetulnya sudah diisi semangkuk bakso sebelym berangkat ini.Hihihi). 

Pas lagi nungguin kopi dan serabi pesanan, terdengar lagu Love Me Like You Do yang biasanya dinyanyikan oleh Ellie Goulding dari arah Selatan. Masa sih ada Ellie Goulding bo' di Makassar Jazz Festival, mungkin saya berhalusinasi. Tapi teman saya juga bertanya yang sama. Karena penasaran, urusan kopi dan serabi kami tinggal dan bergegas ke sumber suara.

Ternyata stage 2 ada di sana. Sebuah band dengan vokalis perempuan yang terlihat masih muda dan cantik sedang memainkan keyboard dan menyanyikan Love Me Like You Do dengan aransemen Jazzy. Penampilannya tidak hanya memukau penonton lokal tapi juga penonton bule yang saya duga turis. Mereka duduk selonjoran di rumput depan panggung, berdiri bahkan ada juga yang duduk santai di atas dinding Benteng Rotterdam.

Pakarena Etno Mission
Pakarena Etno Mission di Makassar Jazz Festival Day 2 
Saya sendiri lebih memilih duduk santai beralas rumput di depan panggung sementara teman-teman berada di barisan belakang. Band ini sepertinya asik. Saya melihat di tengah panggung duduk tiga lelaki dengan pakaian tradisional lengkap dengan alat musiknya. Dugaan saya,  mereka akan menggabungkan aliran musik jazz dan tradisional. 

Bener! Di lagu ketiga, sang leader memperkenalkan nama band mereka : Pakarena Etno Mission, sekaligus menceritakan sebuah pengantar untuk lagu Keteng In Kiten ( Bulan di Kiten). Lagu ini ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Makassar dan bahasa Bulgaria. Isi lagunya kira-kira jika kita merindukan seseorang, maka tataplah bulan. Karena di belahan bumi manapun kita berada, kita menatap bulan yang sama... Kebetulan malam itu bulan setengah sedang bersinar diatas sana. Waduuuhhh, daeng!Dikta.. mana Dikta??! Teuteup yaa belum bisa move on dari stage 1.



Di lagu Keteng in Kiten ini lah dikolaborasikan dua genre musik dari barat dan timur. Musik jazz berpadu dengan suara pui-pui (seruling) lalu diakhir lagu para gendangers (maksudnya pemain gendang) beraksi dengan pukulan yang mengingatkan saya pada musik-musik trasional Irlandia. Penontonpun diajak bertepuk tangan seirama ketukan nada. Kalau gak malu sebenarnya saya pengen nari ala Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet di Titanic itu loh.. tapi lapar ah. #alesyan!! 

Kelar menyaksikan penampilan Pakarena Etno Mission, saya segera menyerbu stall surabi dan kopi kembali. Let's gathered the energy, habis ini mau nonton Dian Pramana Poetra. Liputan keseruannya ada di bagian ke dua. 

Komentar

  1. Eaa Dikta! Klo nonton Dikta di Stereo Net TV juga cengar-cengir sendiri aku mah, tapi sayang sekarang jarang nonton sih, haha.

    Itu waktu penutupan ga ada omongan apa-apa gitu? biasanya kan ada closingnya.. Pff

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah gak pernah nonton STEREO secara itu kan 'cover version' dari GLEE. Closing apaan.. 'Terima kasih Makassar' doang. Kali yah mungkin nunggu dipanggil lagi. Tapi yg nonton terima apa adanya. Semacam,'Lo kabur? Ya sudah lah..." Kek gitu. Hehehehe

      Hapus
  2. kereennnyaaaaaa, saya cuma satukali ikutan event jazz music yang waktu di swiss bell inn aja
    soalnya dilarang pulang malaman kalau ga sama suami huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga kalo tdk diantar jemput sama teman mungkin saya juga males nontonnya. Bukan kenapa-napa, sudah di Benteng, parkiran susyeh selesainya juga kelar setelah lomba blog ditutup a.k.a lewat tengah malam. Hehehe

      Hapus
  3. Hiks saya dak sempat nonton u.u huhuhuhu

    BalasHapus
  4. Waahh seru banget yaa nonton ginian. Sayang saya jarang nonton yang penontonnya rame kek gini. Suka ngeri sendiri hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini gak terlalu rame loh mba.. Gak desak2an. Aku aja bisa duduk selonjoran.

      Hapus
  5. wah asiknya nonton yovie dan nuno. yovie-nuno ini ada album baru gak sih?

    BalasHapus
  6. dikta emang ganteeengg ya *eh* hahhaa...

    BalasHapus
  7. aaaaaaaaaaakkk seru...dulu pas masih muda *eh aku sering nonton yovie nuno...sekarang nggak lagi :"(
    me time mana me time

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.