Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

Resolusi Lebaran: Cermat Mengelola Pemasukan Untuk Lebaran Yang Lebih Ceria

Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Kesempatan untuk libur panjang, bertemu dengan sanak saudara, mencicipi masakan special hingga memiliki barang-barang baru. Adanya gaji bulanan dan tambahan THR yang diterima menjelang hari raya seringkali membuat kita merasa punya banyak uang untuk digunakan. Padahal jika tidak hati-hati, gaji dan THR yang dialokasikan secara tidak tepat bisa membuat kondisi keuangan kita jadi berantakan setelah lebaran. Awalnya senang-senang, masa akhir bulan menderita sih? Bukan drama Korea banget deh! #eh



Berhubung lebaran tahun ini masih menyisakan sekitar seminggu lagi sebelum gajian, harus punya resolusi lebaran nih. Tidak muluk-muluk. Resolusi lebaranku  tahun ini adalah : pertama, saat lebaran aku bisa menikmati hasil jerih payah tapi tidak kemudian sengsara setelahnya. Kedua : boleh bersenang-senang namun jangan sampai berutang. Dan yang paling penting : merayakan lebaran dan tidak lupa berbagi pada yang berhak. Untuk ketiga resolusi lebaranku itu, ada beberapa hal yang harus aku lakukan untuk mewujudkannya seperti : 

1. Kalkulasi Jumlah Pemasukan Menjelang Lebaran 

Biasanya kebanyakan orang cenderung membuat daftar apa yang ingin dibeli untuk keperluan berlebaran. Sebenarnya tidak salah, aku juga gitu kok. Tahun ini diubah urutannya saja. Pertama aku hitung dulu semua pemasukan agar mengetahui berapa jumlah total budget yang aku punya. Ini dimaksudkan agar aku punya gambaran kira-kira berapa banyak yang bisa aku pakai agar tidak besar pasak daripada tiang. Jangan sampai ngutang setelah lebaran ah! Malu. 

2. Bayar Zakat 


Selain membayar zakat fitrah jangan lupa membayar zakat profesi. Zakat ini dikeluarkan jika penghasilan selama setahun telah mencapai nisab sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg beras. Misal harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Menurut sumber yang aku baca jika pendapatan kita setahun sudah mencapai besaran itu, maka diwajibkan berzakat. Kadar zakat profesi diqiyaskan dengan emas dan perak, yaitu 2,5% dari penghasilan kotor untuk yang diluaskan rezekinya oleh Allah SWT. Sementara yang penghasilannya pas-pasan, tetap bisa membayar zakat 2,5% dari penghasilan setelah dipotong kebutuhan pokok.

Silahkan ambil yang mana baiknya aja yah. Untuk kebutuhan lebaran aku condong memilih memotong 2,5% sebelum dibelajakan. Takut lupa! Hehehe... 

3. Buat Daftar Keperluan dan Alokasi Dana Lebaran 

Setelah menghitung jumlah budget dikurangi besaran zakat yang harus dibayar maka aku sudah mendapatkan budget bersih yang bisa digunakan. Sudah bisa belanja dong? Enggak gitu juga sih.. Aku membuat daftar keperluan hari raya yang essensial (seperti makan,minum,pakaian dan angpo lebaran) dengan besarannya secara detail. Diusahakan untuk tidak melebihi jumlah dari THR dan bonus yang diterima. Berhubung aku gak mudik, jadi aku tidak menyiapkan biaya mudik. Tapi bagi yang mudik biaya mudik boleh  diambil dari tabungan sisa pendapatan yang ditabung. Sementara gaji tetap dipakai untuk biaya rutin bulanan. Soalnya lebaran atau bukan lebaran, yang namanya tagihan telpon, listrik, air, gas dan bensin tetap gak gratis kan? Jadi gaji sebaiknya jangan dicampur adukkan dengan kebutuhan hari raya agar  masih tetap bisa 'bernapas' setelah lebaran.  

4. Antisipasi Godaan Promosi

Menjelang lebaran promo-promo bertabur diskon bermunculan di berbagai pusat perbelanjaan, bahkan online shopping. Menggoda bukan? Sangat! Awalnya cuma ingin belanja baju satu eh malah jadi dua karena ada diskon 50% untuk belanja kedua. Niatnya cuma coba-coba smartphone terbaru di display aja, eh pulang-pulang malah bawa tentengan 1 smartphone (ini akuuhhh!! Jangan ditiru!) 

Sebenarnya tidak ada yang salah jika ingin beli gadget, alat elektronik, baju atau apalah yang (mungkin) sudah diidam-idamkan sejak setahun kemarin. Cuma perlu diingat beli karena memang butuh dan yang paling penting harganya sesuai budget. Jangan sampai karena ada promo cicilan 0% walaupun tidak ada budget langsung main gesek kartu kredit aja. Smartphone baru sih, tapi ada utang lagi kan jadinya sampai lebaran tahun depan (kalau yang ini, serius bukan saya.. hehehe). Kalau memang barang tersebut tidak ada dalam list keperluan, jangan ragu-ragu untuk segera berlalu. 

5. Menabung, Jangan Habiskan THR!


Ditulis pake pentung. Soalnya kebanyakan orang sering lupa atau merasa susah untuk menabung. Selain gaji, THR perlu juga disisihkan untuk ditabung sebagai bekal tambahan lebaran tahun depan atau keperluan lain setelah lebaran. Menabung tidak melulu menambah jumlah saldo rekening di bank. Cara lain adalah dengan berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan pasif sebagai pemasukan tambahan setiap bulan. 



Jangan anggap aku sok tahu ya gara-gara point nomer 5 diatas. Aku tahu mengenai menabung dan investasi gara-gara bergaul dengan Cermati. 

Siapa tuh Cermati? Anak Tetangga? 

Bukan.. bukan anak tetangga sebelah rumah (aku kan tetanggaannya ama Daehan Minguk Manse ,hehehe..). Yang aku maksud adalah cermati.com, situs penyedia informasi finansial dengan menggunakan platform teknologi. Dari cermati.com lah aku membaca artikel-artikel tentang investasi seperti  6 Cara Berinvestasi Secara Efisien dan Cara Berinvestasi Reksadana Dengan Mudah. Ada juga artikel menarik lainnya seputar tips keuangan, karir dan gaya hidup, produk perbankan dan asuransi beserta informasi tentang kartu kredit, pinjaman, simpanan, dan perbankan syariah. Dengan mengulik produk-produk Cermati membantu banget loh agar  bisa membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk situasi finansial kita. 

Nah itulah resolusi lebaranku. Resolusi akan tetap jadi resolusi jika tidak ada niat dan komitmen untuk melaksanakannya. Yuk sama-sama cermat mengelola pemasukan untuk lebaran yang lebih ceria, agar setelah lebaran pun kita masih tetap bahagia. 

Selamat lebaran.. mohon maaf lahir dan batin. 

Komentar

  1. Godaan promosi biasanya menjadi godaan yang paling susah untuk dihilangkan. Apalagi bagi mereka yang tidak mencatat daftar belanjaan, biasanya cepat tergoda dengan yang satu ini (promosi/diskon).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bettccchuuul mas.. apalagi untuk cewe kek akuuh hahahaha

      Hapus
  2. Agar setelah lebaranpun kita masih tetap ceria...hassekkk...xixii..

    Memang godaan jelang lebaran itu bertebaran kayak jamur, yang tidak hati-hati bisa tergoda 1 lembar, 2 lembar, ehh..3 lembar.. (soalnya pas dapat 2 gratis 1) wkwkwk...

    Memang harus tahan godaan, apalagi kata orang tua dulu... uang itu banyak setannya..:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau uang banyak setannya, dibacain ayat kursi aja kali ya? hehehe

      Hapus
  3. THR saya udah habis sebelum lebaran :)

    BalasHapus
  4. duh thr udah abis bahkan sebelum lebaran mak hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waakss... hahahaha..next time deh kalo gitu.

      Hapus
  5. Saya juga suka menabungkan sisa THR hihi, alhamdulillah THR tahun ini utuh, karena pake THR suami lebarannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naahhh ituuuu!!! Bagus tuh tipsnya PAKE THR SUAMI hahahaha...

      Hapus
  6. huaaa mak vita....yg da pgluaran bkn pemasukan nih.hikss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelola pemasukan dulu dong dokter... hehehe

      Hapus
  7. Hehehe, gak pernah dapat THR.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi yang ngasih THR? hehehe... bagi aku juga dong.. *loh*

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.