Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

3 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengganti Laptop

Hidup itu sudah berat tanggung jawabnya di akhirat, makanya laptop jangan ikut2an berat. Kamu gak bakal sanggup. Ganti aja!  


Ditengah kecanggihan teknologi dan semakin tingginya mobilitas manusia kekinian, memiliki (atau setidaknya menggunakan) perangkat yang ringkas menjadi suatu tuntutan tersendiri. Termasuk komputer yang membantu aktivitas kita sehari-hari, baik untuk kerja, sekolah ataupun sekedar maen game. 


Saya masih ingat pertama kali punya laptop itu di tahun 2009. Setelah sekian lama modal pakai punya kantor atau minjem punya kakak, akhirnya tabungan cukup beli laptop. Alhamdulillah, meskipun spesifikasinya cuma bisa buat MS Office, nonton video dan putar lagu, paling tidak adalah tulisan-tulisan yang bisa dipajang di blog. 

Laptop ini kemudian menjadi kenangan ketika kegemaran nonton drama Korea membuat saya pengen ngedit video. Gak bisa enggak, saya harus ganti baru. Soalnya boro-boro install Adobe Premiere,ngedit video pakai aplikasi bawaan windows aja ngelagnya minta ampun. Harus ganti nih! Andai saja tahun itu per hestek an sudah marak, niscaya di Facebook dan Twitter sudah kuupdate status #2011GantiLaptop 


Baca juga : 3 Kriteria Memilih Notebook Agar Produktif Maksimal 

Cek en ricek, browsing sana sini, baca review segala rupa, akhirnya bulat tekad harus menemukan jodoh laptop dengan spesifikasi  yang mumpuni. Setidaknya laptop tersebut menggunakan processor i5, 2Gb RAM atau lebih, penyimpanan 500 GB atau lebih dan layar dengan resolusi 1980x1080 , supaya bisa ngedit video tanpa lagging tentu saja. 

Apa daya tahun itu dollar lagi semangatnya seperti atlit panjat tebing di Asian Games.  Naik nya cepat amat, bet! Sementara itu gaji naik kagak, daya beli berkurang. Pinter-pinternya konsumen aja dalam membeli, apalagi yang dibeli perangkat elektronik kayak laptop gini. Harganya ngikutin kurs dollar, seperti kamu ngikutin perkembangan gebetan. Pepet terus..!

Di saat itulah aku mulai berpikir realistis. Buat apa ikut-ikutan beli merk mahal, kalau dengan spesifikasi yang sama saya sudah bisa merk lain dengan kualitas yang tak kalah bahkan bisa jadi lebih bagus. 



Aku dan Laptop ASUS,  Bersama Menggapai Cita  


Pucuk dicinta ulam tiba. Di salah satu lapak komputer pusat perniagaan elektronik terbesar di Makassar saya menemukan laptop ini : ASUS A43S. Spesifikasinya di tahun 2011 sudah bisa  digunakan mengedit video dan main game. Processor Intel® Core™ i5 2430M, Memory 4 GB SDRAM yang bisa ditambah hingga 8GB, layar 14.0" 16:9 HD, kartu grafis AMD Radeon® HD 6730M dengan 2GB DDR3 VRAM, penyimpanan 750 GB, didukung dengan baterai 6 Cells 5200 mAh, DVD, koneksi nirkabel hingga  USB 3.0 dan 3 in 1 card reader.  Tampilannya juga berkelas, gak malu-maluin lah dibawa nongkrong di cafe atau working space.  






Harga laptop dengan spesifikasi seperti di atas memang gak murah. Aku belinya dari rapelan gajian (hahaha!) sekitar 7 juta rupiah. Mahal, iyah! Pertimbangan aku, processornya sudah Intel i5 yang mana saat itu masih baru. Selain kuat menghandle software editing photo,audio dan video, processor ini gak mungkin cepat tergusur. Masih bisa dipakai sampai beberapa tahun ke depan, lah.

Gak nyangka ASUS A43s ini masih awet aja sampai sekarang. Sejak dibeli tahun 2011 hingga saat ini di tahun 2018, ada banyak peristiwa yang kulalui bersamanya. Selama itu pula skill mengedit videoku makin terasah dan subscriber YouTube channel bisa mencapai 5ribuan (bahagia!). ASUS A43s ini pula yang membantu aku memproduseri acara Kwave Radio Show dan Weekend Sensation di Radio SPFM sejak tahun 2011 hingga 2014. 

Dalam bidang tulis menulis,  aku juga sudah mulai menambahkan konten grafis pada postingan-postingan di blog dan mulai mengerjakan proyek-proyek menulis lainnya. Gak tahu lagi deh, gimana aku bisa menyelesaikan semua hal-hal yang aku sukai ini tanpa bantuan alat spektakuler seperti laptop ASUS ku ini. 


Laptop ASUS ini pula yang membantu aku memenangkan beberapa lomba blog yang hadiahnya sudah melewati harga laptopnya sendiri. Lewat laptop ini pula, kerjaan kantor, slide presentasi-presentasi, tugas kuliah hingga tesis S2 lahir dan terselesaikan. Bahkan dikala senggang, laptop ASUS membebaskan kepenatan hidup lewat gaming dan nonton drama Korea. Bener-bener jadi teman bermain dan belajar yang menghasilkan.  Gak rugi lah belinya, alhamdulillah. 




Memang dalam perjalanannya selama tujuh tahun bersama, pasti ada lah rewel-rewelnya dikit. Baterai pasti sudah gak tahan lama, sudah 7 tahun bo'!  Namun yang  paling aku rasakan adalah beratnya itu loohhh... Buset, 2,4 kg itu buat aku gak kuat.  Yah, maklum lah umur makin nambah ye.. harap maklum, hahaha. Akhirnya mulai deh kepikiran lagi #2018GantiLaptop. 


Hidup itu sudah berat tanggung jawabnya di akhirat, makanya laptop jangan ikut2an berat. Kamu gak bakal sanggup. Ganti aja. 

Pikiran seperti ini sudah mulai menghantui tiap kali ada kegiatan di luar yang memerlukan membawa laptop. Ganti.. ganti.. ganti.. tapi ganti dengan yang mana? Makin ke sini pilihan makin banyak, euy! Harga juga harus diperhitungkan karena lagi-lagi dollar di tahun 2018 ini naik terus kayak perolehan medali Indonesia di Asian Games. Sekali lagi aku harus bersikap realistis, membeli perangkat komputer yang notabene bukan kebutuhan primer ini membutuhkan beberapa pertimbangan. 



3 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mengganti Laptop 


1. Beli Laptop, Spesifikasi atau Gengsi ? 

Ok, ini pertanyaan yang seringkali bikin bimbang seperti perasaan Cinta dan Rangga pas musuhan di AADC pertama. Maunya sih spesifikasinya yang top, tapi biasanya merk dan tampilannya jatuhnya kurang enak di mata pemirsah yang melihat kita. Pilih gengsi? Siapin aja duit yang buanyak meskipun pada akhirnya kamu mengakui dalam hati bahwa kemampuan laptop itu gak lebih bagus dari merk dengan harga di bawahnya. Entah kamu setuju atau enggak, merk memang ada harganya, yes? 

Aku adalah tipe orang yang tahu diri. Kalau kemampuan finansial saya belum mampu beli gengsi, saya pilih aja yang spesifikasinya tinggi tapi gak malu-maluin. Contoh : ASUS Vivobook Flip TP410 ini. 






Melihat spesifikasi di atas, menurut saya, ini sudah pas dengan kebutuhan. Operating sistemnya sudah Windows 10. Selain lebih ringan, pengoperasiannya juga makin simple dan mendukung touch screen. Asal tahu aja, saking sukanya aku menggunakan OS ini, laptop ASUS A43s ku ini ku'paksa' install Windows 10 meskipun rekomendasinya hanya Windows 7. Bisa? Ya bisa dong.. running well. Gak ngerti lagi aku tuh ASUS gimana mempersiapkan laptopnya. Apa aku memang gak salah pilih laptop ya? 


Aku pikir, makin ke sini teknologi yang diusung ASUS tentu memikirkan tidak saja untuk penggunaan satu hingga dua tahun ke depan. Jadi, jangankan word processing sebangsa nulis postingan, buat slide presentasi, bikin infografis atau browsing sambil denger lagi, aku pikir ngedit video aja bisa nih dengan ASUS Vivobook Flip TP410. 

2. Kebutuhan atau keinginan? 

Ini adalah dua hal yang sekilas serupa tapi tidak sama. Kalau hanya sekedar pengen karena ngeliat yang lain sudah punya atau pengen jadi yang pertama punya, baiknya tahan dulu deh. Sayang duitnya. Toh kalau pun paling duluan punya, bisa bertahan berapa lama sih rasa bangganya dibanding derita ngirit makan atau bahkan nyicil kreditnya? 

Lain cerita kalau emang butuh, meskipun laptop Asus A43s saya masih bisa berfungsi, namun aku butuh laptop yang lebih ringan baik dari segi teknis maupun beratnya.  Maklum umur sudah 40 tahun, gendong laptop seberat 2 kg itu rasanya melelahkan, serius! 

Aku kemarin sempat kepikiran beli Tab saja karena selain lebih ringan dibawa kemana-mana, bisa saya gunakan juga buat baca-baca e-book atau sekedar browsing. Lalu saya mikir dong, kalau mau ngetik postingan gimana? Nyaman gak? Harus beli keyboard lagi.  

Sementara jika memilih ASUS Vivobook Flip TP410 keandalannya bisa jadi 4 mode yaitu


a. Media stand 


Mau nonton, denger musik, atau sekedar liat-liat foto? Boleeh... ASUS Vivobook Flip TP410 ini memiliki lebih dari cukup ruang untuk presentasi bisnis, album foto, dan multimedia. Tidak sekedar seperti laptop pada umumnya, namanya juga Flip jadi bisa dilipat hingga 360 derajat. Wih keren! 






b. Powerful laptop


Dengan processor tercanggih di kelasnya, didukung oleh memory, penyimpanan yang cukup lega dan baterai yang awet, banyak yang bisa dikerjakan kapan pun dan di manapun. 


c. Share Viewer 


Ada hal tertentu yang pengen diperlihatkan kepada orang lain di sekitar kita? Boleeeh.. flip aja! Gak perlu perlihatkan keyboardnya, cukup layarnya. Praktis.




d. Responsive Tablet  

Seperti keinginan yang menjadi nyata, ASUS Vivobook Flip TP410 layarnya bisa dilepas. Touch screen pula. Jadi semacam tablet yang aku pengenin itu loh. Sudah gitu, layarnya memiliki presisi sensor sentuh yang tinggi, sehingga bisa oret-oret pula  dengan menggunakan ASUS Pen.  Happy aku tuh.. ASUS Vivobook Flip TP410 ini tampaknya lebih menguntungkan!  







3. Apakah Sepadan dengan Uang yang Dikeluarkan ?

Menurut aku beli barang itu harus memiliki keuntungan. Tahu sendiri kan barang elektronik itu gak bisa dijadikan investasi karena harganya cepat banget turunnya saking pesatnya teknologi. Makanya saya beli barang yang kira-kira bisa dipakai untuk menghasilkan atau setidaknya membantu menghasilkan uang. Biar balik modal gitu maksudnya, hehehe.. 

Dulu waktu aku beli ASUS A43s harganya sekitar tujuh juta sekian-sekian, emang lumayan banget.  Dengan spesifikasi yang bisa membantu kita ngedit video, audio dan foto harga segitu memang sangat beralasan. Teknologi processornya masih dipakai hingga saat ini. Aku juga sudah kebantu banget dalam pekerjaan aku mengedit.  


Nah melirik ASUS Vivobook Flip TP410, harganya dibanderol mulai dari 6.899.00 hingga 9.099.000 (tergantung processor dan kapasitas harddisknya).  Tapi dari segi kepraktisanmya yang tipis dan ringan saja sudah kebantu banget. Beratnya hanya 1,6kg sudah dengan baterainya. Dimensi ASUS Vivobook Flip TP410 cukup tipis hanya 1,92cm saja.  Teknologi yang diusungnya pun kekinian dan tentu saja berkelas. 






Dari segi keamanan, ASUS Vivobook Flip TP410 menggunakan fingerprint sensor selain user dan password yang bisa diset up. Jadi gak sembarang orang bisa login ke laptop kita sampai buka-buka data segala. Mengetikpun bisa lebih nyaman. Ini karena backlict keyboard yang memungkinkan kita bisa tetap melihat huruf-huruf di keyboard meski di tempat gelap. Canggih ya? 

Supaya makin semangat membuat konten kreatifnya, gak lupa ASUS Vivobook Flip TP410 ini dilengkapi Sonic Master yang didesain untuk menghasilkan suara yang tidak hanya menggetarkan jiwa (halah!) tapi juga nyaman di telinga. 


Dengan segala kecanggihan ini, apakah sepadan dengan uang yang dikeluarkan? Ada harga ada kualitas tentu saja. Aku pikir harga yang telah ditetapkan cukup beralasan melihat fitur yang ditawarkan. Sesuai pengalaman, jika ASUS aku aja yang sebelumnya bisa awet hingga tujuh tahun dan 'balik modal', aku pikir kenapa tidak ASUS Vivobook Flip TP410 memberi pengalaman yang sama? 

Untuk memastikan hal tersebut, VivoBook Flip TP410 ini telah dikenai tes buka-tutup hingga 20.000 siklus. Sehingga siap untuk mode apa pun, kapan saja - selama bertahun-tahun yang akan datang. Siapa tau bisa meraup sekeping dua keping recehan layaknya youtubers lainnya. Suka ngedesign? Bisa ngerjain proyek juga kan.. Apalagi yang suka nulis. Rajin-rajin posting, pasang adsense, ikut lomba blog kali aja menang.  Aseek sekali! 






Jadi kalaupun pada akhirnya saya berpindah hati, bukan karena pengen aja atau harus punya duluan. Tapi memang ASUS Vivobook Flip TP410 inilah yang bisa jadi menemani aktivitas aku dalam  menyiapkan content-content untuk berbagai platform lain ke depannya. Kalau bisa produktif sekaligus stylish dan tech-savvy, kenapa gak? 

Nah itu dia 3 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengganti laptop. Jadi gimana, #2018GantiLaptopAsus gak? Biar barengan kita pakai #AsusLaptopku. 


Referensi : https://www.asus.com/id/2-in-1-PCs/ASUS-VivoBook-Flip-14-TP410UA



Disclaimer :  Postingan ini diikutsertakan pada :




Komentar

  1. Aiihh... juarami ini. Saya ingat ini Asus di pakai nonton drakor di M Boutiq (airy room)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aihh kak Abby, na ingatnya. Deehh.. kemana-manaku mi ini bawa laptop di'. Waktu nginap di Melia juga saya bawa, loh betewe.

      Hapus
  2. Wow, awet juga yah ASUS-nya bisa kuat dari 2011 sampe sekarang.

    Btw setuju sama poin-poin di atas. Beli laptop nggak perlu pake gengsi dan harus disesuaikan sama kebutuhan. Vivobooknya juga keren banget tuh, kepincut sama fitur touch screennya + bisa pake ASUS Pen. Jadi pengen banget punya nih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah nih, lebih awet daripada hubungan gue. Hahaha.

      Mudah2an kita bisa kesampaian memiliki Vivobook yang keren ini ya!

      Hapus
  3. Membaca postingan ini membuat saya terkenang sama laptop merek t* yang sudah saya pake sekitar 10 tahun, dari SMA sampai saya sarjana dua tahun lalu. Mungkin dari spesifikasinya tidak terlalu bagus, tetapi selalu berjasa banget buat tugas sampai skripsi. Akhirnya sekitar tahun lalu laptop itu sudah rusak, dan saat ini saya kembali menggunakan pc. Keinginan punya laptop baru lagi pasti di masa depan, dengan lebih memperhatikan spesifikasinya juga.
    Saya kepincut sama laptop model sekarang yang juga ada tablet function-nya, termasuk ASUS VivoBook yang mbak rekomendasikan ini ya.. Spesifikasinya bagus juga..
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap laptop punya cerita sendiri-sendiri. Masing-masing ada sejarahnya. Hehehe.. Mudah-mudahan kalau dah punya VivoBook ini bisa mengores sejarah yang lain lagi ya.

      Hapus
  4. wah mantab sudah 7 tahun pakai laptop ASUSnya ya, awet dan sudah core i5 juga

    BalasHapus
  5. wah aku suka banget dengan model yang slim ya, terlihat elegan

    BalasHapus
  6. kak pas sidang tegang bgt :) hehehe... asus emang awet!

    BalasHapus
  7. aku juga pakainya asus sudah bertahun-tahun masih awet

    BalasHapus
  8. Pengguna setia Asus nih ya Mba Vita. Terima kasih sudah berpartisipasi dalam ASUS Laptopku Blogging Competition. Good luck.

    BalasHapus
  9. Kak Vita, jika tiba masanya nanti laptopku dan laptopmu harus kita masukkan museum agar dunia selalu mengingat jasanya, terutama selama kita kuliah. Atas segala Word, PPT, dan SPSS hahahaha.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.