Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

Tempat Ngopi yang Enak Itu...

Di mana sebenarnya tempat ngopi yang enak itu? Jawabannya tentu beragam. Ada yang bilang di warung kopi, tempat di mana kebiasaan ngopi berasal. Bermodal secangkir kopi tubruk dan berbatang-batang rokok, pembicaraan mengalir dari politik hingga proyek impian.

Ada yang memilih di cafe di mana kopi disajikan dalam ruangan berhawa dingin yang nyaman. Tidak menutup kemungkinan ada yang memilih coffee shop sebagai tempat kopi yang enak. Tempat di mana orang bisa memesan kopi sambil ngobrol dengan barista meracik pesanan. Bisa nongkrong di situ atau take away. Semua sah-sah saja sebagai pilihan tempat ngopi enak. Terserah apa 'brand' nya kan?

Cafe Makassar
Ice Americano dan Cheese Toast di Rhapsody Coffee Eatery

Tempat Ngopi yang Enak Itu...

Setiap tempat ngopi punya segmentasi yang berbeda. Ada yang memang segment pasarnya kelas A, ada juga yang membidik menengah ke bawah. Beberapa tempat kopi mengkhususkan diri untuk penikmat kopi beneran sementara ada juga yang membidik pasar anak muda yang gak peduli rasa kopinya gimana yang penting tempatnya instagramable, bisa merokok dalam ruangan dan tentu saja bisa pesan Taro Blend atau Ice Tea Lychee. 

Jadi kalau ada yang menganggap si A tempat ngopinya mahal, ya mungkin mahal buat kamu gak buat dia. Toh, tempat yang kamu bilang asik belum tentu juga pas buat orang lain, kan?

Nah, dari sekian banyak tempat ngopi di Makassar yang sudah saya coba, saya list beberapa aja yah yang sekiranya mudah-mudahan bisa dikategorikan sebagai tempat ngopi yang enak :

Starbucks, You Hate It - I Love It 


Meski kopinya seems overpriced, tapi mereka 'membayar'nya kembali. Tempat yg nyaman, suasana yang bikin betah (music not too loud dan gak norak) dan yang paling penting mba dan mas baristanya ramah dan berusaha mengenal pelanggannya entah dari nama dan kopi yang disukainya. Jika kopi yang dibuatkan tidak sesuai dengan taste saya, mereka dengan senang hati menggantinya dengan yg baru the way i like. Tidak banyak cingcong.



Starbucks Breakfast

Pendapat saya ini pernah bikin 'panas' grup Line sebuah komunitas. Katanya,"ditempat lain juga seperti itu. Kamu aja yang tahunya nongkrong di situ." Kira-kira begitulah kesimpulan dari beberapa komentar yg cukup pedas. Intinya saya ini 'tidak nasionalis, pendukung yahudi, dan seterusnya dan seterusnya. Lucu juga.. tapi pada akhirnya saya malas berdebat tentang selera.

Bagi saya tempat ini jadi semacam penyelamat 'mood' di pagi hari. Kalau saya gak sempat ngopi di rumah,  tempat ini sering saya samperin. Selain karena lokasinya berada dekat kantor, jam operasionalnya mulai dari pukul sembilan pagi dan paling siap diantara coffee shop yang lain entah buat take away atau minum di tempat. Oiya, parkirannya juga gak susyeh. Hahaha..


Peeple, #KopiKerja 


Bicara tentang segmentasi tempat ngopi, beberapa waktu lalu saya diundang menghadiri reopening dari sebuah tempat ngopi di Makassar. Sebut saja namanya Peeple yang berlokasi di jalan Singa. Tempat yang mengusung konsep bertagar #kopikerja ini sejatinya dimaksudkan oleh pemiliknya sebagai tempat ngopi yang memungkinkan kita mengerjakan work task. Layaknya di kantor tapi lebih nyante, gitu..

Peeple Makassar
Salah Satu Sudut di Peeple yang Bisa Kamu Pakai Untuk Meeting

Sebenarnya konsepnya lumayan asik. Di bulan-bulan pertama Peeple buka saya beberapa kali nongkrong di sini, entah untuk makan siang atau (niatnya) pengen ngerjain tugas kantor/kuliah/blogging. Hanya ya gitu.., setiap ke situ selalu ada kekecewaan. Teramsuk masalah kenapa perokok di dalam ruang AC dan non smoker harus rela di outdoor ? Gak kebalik nih? 


Alhamdulillah akhirnya ada perubahan juga. Terbukti dari direnovasinya Peeple dengan penataan baru. Non smoker dan smoker ditempatkan terpisah dan sama-sama ber AC. Internetnya lebih cepat. Desain dibuat lebih 'homey'.  Inilah yang diperkenal Peeple pada event reopeningnya. 

Peeple
Smoking dan Non-Smoking Area Sama-Sama Ber-AC


Sayangnya, meski tempat sudah terbilang nyaman dengan pelayanan yang cukup, beberapa jenis kopi lokal semacam gayo Aceh, Toraja, Bali dan beberapa lainnya sudah tidak ada. Begitu pula barista dan pelayanan penyeduhan kopi di meja pelanggan juga gak ada lagi. Padahal saya jadi banyak tahu jenis-jenis kopi dan pengolahannya menjadi minuman gara-gara itu loh.. 

Kata orang yang in charge masalah operasional, saat ini satu-satunya kopi lokal yang disediakan Peeple adalah kopi Enrekang dengan cara V60 sebagai pengolahannya. Kenapa? Karena hanya satu dua orang yang datang ke Peeple untuk bener-bener menikmati kopi beneran. Yahh.. sayang banget ya!

Kaya Toast
Enrekang Coffee and Kaya Butter Toast, Pilihan Buat Breakfast

 Rhapsody Coffee Shop Eatery - Tempang Ngopi Harga Mahasiswa

Terus terang saya sempat tidak banyak berharap dengan tempat ini. Seorang teman merekomendasikan tempat ini pada saya. Katanya kopinya sudah pasti enak dan tempatnya asik. Lokasinya di samping sebuah kampus di daerah Tamalanrea tidak jauh dari kampus Unhas membuat saya akhirnya kepikiran untuk mampir. Kalau pun gak oke, saya langsung cabut aja kuliah.  Ya kan?

Saya datang pas pukul 12 siang bermodal petunjuk dari Google Map. Seperti biasa saya pasti nyasar dulu (makasih yah Google Map!).  Letak Rhapsody Coffee Shop Eatery ini ternyata ada di deretan ruko agak masuk beberapa meter dari jalan Perintis Kemerdekaan. Thank God parkirannya luas.

Rhapsody Cafe
Add caption

Dari luar sih gak norak-norak amat ya, meski ada spanduk apalah gitu tergantung di depan. Beberapa kursi dengan meja dan asbak rokok ditempatkan di depan. Ah berarti mereka gak semena-mena dengan non smoker. Bar barista langsung terlihat begitu saya membuka pintu. Belum ada pengunjung selain saya, hanya seorang barista, seorang perempuan yang mungkin bagian keuangannya dan seorang yang saya asumsikan sebagai owner. 

Tanpa ragu saya memesan Ice Americano. Separah-parahnya tempat kopi paling tidak mereka bisa buat Americano kan? More than I expected Ice Americano saya datang dengan 1extra shot seperti yang seharusnya. Meskipun ternyata Ice Americano saya sudah dicampur gula tapi 1 extra shot tadi membuat saya males komplen. Hahahaha..

Kopi Indonesia
Biji Kopi yang Digunakan di Rhapsody Coffee Eatery

Menu yang ditawarkan Rhapsody Cafe Eatery ini cukup beragam. Kopi mulai dari Espresso dan turunannya hingga Affogato pun tersedia. Harganya berkisar antara 12ribu hingga 23 ribu. Mungkin karena lokasinya dekat kampus jadi harga harus bersahabat dengan kantong mahasiswa. 

What I like about this place is selain ruangannya adem dan bersih, musik yang dimainkan adalah alunan instrumental denting piano, meskipun menurut saya volumenya agak kegedean dikit. Mba dan mas nya juga baik banget. Ya sudah fixed,  berhubung dekat kampus kayaknya saya bakal mampir ke sini lagi sebelum kuliah.
 

DnK Espresso Bar

Kopi Toraja

Tempat ini secara tidak sengaja saya kunjungi. Gara-gara waktu itu sempat nginap di Zen Rooms dan melihat dari jendela kamar. Letaknya memang pas di seberang M Boutique Hotel, jalan Gunung Bawakaraeng. Jadilah setelah check out siang itu saya mampir ke sana.

Sebenarnya untuk ukuran kopi yang enak dan barista yang enak diajak ngobrol serta tempat yang Instagramable, tempat ini sebenarnya bisa jadi rekomendasi. Siang itu barista yang bertugas adalah seorang cewek dan dia enak diajak ngobrol tentang kopi.

Kopi Toraja

Biji kopi yang digunakan di sini pun adalah kopi Toraja. Sayang hidangan teman ngopinya kurang beragam dan tidak friendly buat non-smoker. Para perokok bebas merokok di ruangan ber AC bergabung dengan non-smoker. Pffthh... Waktu saya ke sana, smokernya cuma satu sih.. tapi merokoknya dekat barista.  Asap rokoknya itu loh ganggu keharuman kopi. 

Jadi, Di Mana Tempat Ngopi yang Enak Itu?

Anyway, sebenarnya  tempat ngopi banyak, racikan barista juga bisa beda-beda. Selain soal rasa pelayanan dan keramahan adalah dua hal yang memberi value lebih bagi pengunjung. Ketika pengunjung mengalami pengalaman yang menyenangkan pada satu tempat atau satu produk, kemungkinan untuk mereferensikan tempat tersebut pada orang lain akan lebih besar.

Sebagai orang Makassar saya juga mau lebih sering ngopi di tempat ngopi lokal, kok. Hanya saja saya belum menemukan tempat yang standar pelayanannya setara dengan coffee shop merk luar itu. Ayo lah.. buat standar pelayanan dan kenyamanan yang setara. Ini salah satu bentuk retensi kepada pelanggan juga loh. Ketika pelanggan sudah merasa nyaman, loyalitas bisa terbentuk bahkan jika ada sedikit kesalahan sesekali, mereka tidak akan meninggalkan tempat itu.

Tempat yang manusiawi buat pencinta kopi non rokok, kopinya enak, barista/waitressnya baik dan ramah nya gak kaku-kaku banget adalah beberapa contoh value yang diinginkan pengunjung.  Jika pelanggan sudah mereferensikan, mereka juga keep coming back, bisnis insya Allah berjalan aman kan? Itu terkadang berawal dari pelayan dan keramahan, sesuatu yang terkadang terlupakan oleh beberapa tempat ngopi.

Nah, menurut kamu di mana atau seperti apa tempat ngopi yang enak? Boleh share di kolom komentar ya..

Komentar

  1. Kalau saya penting asik buat duduk dan ngobrol. Tapi, kalau ajak suami pasti dia akan tau mana tempat kopi yang enak dan enggak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teras rumah bisa dong kalo untuk duduk dan ngobrol aja.. #modusdiajakbertamu hehehe

      Hapus
  2. sampe saat ini belum pernah nongkrong di coffee shop manapun... *cry*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiks.. hiks. Semua akan 'ngopi' pada waktunya mba.. *ikutan nangis*

      Hapus
  3. tempatnya enak dan kopinya harus enak plus temen ngopinya harus ok :)

    BalasHapus
  4. Hmm.. kurang begitu tau tempat ngopi kak. Karena asli saya ngga suka kopi kecuali sesekali sih yang torabika pake caramel (itu kopi kan?) Hahaha...

    Tapi tulisannya cukup informatif kak.. jadi kalau ditanya beberapa tempat ngopi sudah bisa menyebutkan beberapa tempat.. :) :)

    BalasHapus
  5. Paling keren emang kalau ngopi ya di starbucks.

    BalasHapus
  6. Yg rhapsodhy kayanya keren dan instagramable yak hihihi

    BalasHapus
  7. Karena tinggal di pojokan Bengkulu yg ga punya kedai/kafe buat ngopi-ngopi, tempat ngopi buat aku ya di kosan doang, kak Vita. Itu pun sesekali aja, pas lagi butuh banget buat begadang. Soale lambungku suka perih-perih manja kalo disiram kopi. heuheu

    BalasHapus
  8. Saya ngopi di rumah aja mba pernah ngerasain di cafe karena ada event :)

    BalasHapus
  9. Wah di Makassar jg banyak tempat ngopi yg ok ya mba, aku sih bukan penikmat kopi sejati, jadi dimana pun asal tempatnya enak, kopinya ngga bikin sakit perut (ngga terlalu asam) dan ngga terlalu mahal hayuk aja lah :D

    BalasHapus
  10. Aku skrng membatasi kopi krn asam lambung, tapi tetep suka tergoda ngopi :D

    BalasHapus
  11. aku suka nongkrong pas ada acara bola ... wah pas bgt apalagi ditemani secangkir kopi

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.