Weekend biasanya kemana?
Kalau saya suka jalan-jalan sambil icip-icip kuliner, nyari cafe atau coffee shop baru untuk ditongkrongin. Weekend kemarin saya sempatkan ke Lopi Cafe di jalan Bougenville, Panakukang Makassar. Kebetulan Kumpulan Emak-Emak Blogger chapter Makassar berniat buka puasa bersama,. Berhubung tiba-tiba ditunjuk jadi PIC, saya akhirnya mengusulkan sudahlah bukber di Lopi Cafe aja. Sekalian ngumpul, sekalian review. Ok Sip!
Ketika saya memasuki Lopi Cafe interior dengan unsur kayu dan unfinished style membuat suasana terkesan di rumah sendiri. Dengan dua jendela kaca besar menghadap ke jalan, Lopi cafe hanya memerlukan lighting seperlunya. Lighting yang tidak terlalu dominan ini menurut saya memberikan mood santai. Ditambah dengan mural art dengan aksen Makassar, Lopi Cafe terlihat sangat unik dan menarik.
Dulu awalnya lokasi tempat Lopi Cafe diperuntukkan oleh pemiliknya sebagai travel agent. Dasar kreatif, sang owner pun kepikiran kenapa tidak sekalian buat homestay aja sih? Jadilah dibuat Makassart Homestay lengkap dengan tempat parkir. Ternyata rata-rata traveler yang menginap lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada menyewa mobil. Daripada jadi lahan kosong akhirnya tempat parkir itupun diubah menjadi cafe dengan kapasitas sekitar 20-30 orang.
Tempat yang saya reservasi sebelumnya berada di sebelah kiri pintu masuk. Ada sebuah bangku kayu panjang dengan bentuk yang unik bersandar pada dinding. Dihadapannya diletakkan sebuah meja persegi panjang yang juga terbuat dari bahan kayu. Awalnya saya tidak memperhatikan bentuk kursinya hingga saya bertanya pada Nunu, orang yang bertanggung jawab mendesign cafe ini, tentang arti nama Lopi Cafe. Kata Nunu, Lopi diambil dari bahasa Bugis (salah satu dari empat suku yang ada di Sulawesi Selatan) yang berarti Perahu. Awalnya saya pikir filosofinya mungkin si pemilik cafe ingin 'membawa' para pengunjung berlayar dalam ragam kuliner dan keakraban suasana, which is totaly wrong! Hahahaha.. *iyaaa saya terlalu romantis mungkin ya?*
Usut punya usut nama Lopi diambil karena interior yang pertama kali menarik perhatian Nunu adalah sebuah perahu sampan. Perahu ini kemudian dibagi dua dan menjadi dua buah bangku panjang. Salah satu bagian dari perahu sampan berada di sebelah meja saya dan satunya lagi ternyata yang direservedkan Nunu untuk saya. Kedua bagian perahu inilah yang menjadi centre stage dari Lopi Cafe. Keren ya?
Jadi, makan apa kita di Lopi Cafe?
Lopi Cafe menyediakan menu pembuka hingga desert yang menggoda. Menu lokal seperti Nasi Goreng dan Mie Goreng bersanding dengan menu international seperti Spaghetti, Lasagna atau Fish and Chip. Ada beberapa menu special yang dibuat oleh chef dengan nama yang unik seperti Mother In Law yang katanya sepedes ucapan mertua. Hahaha.. lucu juga. Tapi saya tidak memilih itu, belum punya mertua. Ntar saya trauma gimana? Akhirnya sambil menunggu teman-teman KEB yang lain saya akhirnya memutuskan untuk memesan Fish and Chips sebagai hidangan utama, dan Nutella Pie sebagai dessert dan Cappuccino sebagai minuman.
Suasana Lopi Cafe semakin mendekati waktu berbuka semakin ramai. Memang harus reservasi dulu nih sebelum kesini. Tidak beberapa lama member KEB satu persatu tiba. Nani memilih Mie Goreng beserta jus Sirsak dan Qiah memesan Nasi Goreng merah plus Jus Taro. Adzan Magrib terdengar dari televisi yang terpasang di dinding Lopi Cafe, let's dig in..
Pertama yang saya coba setelah meneguk air mineral adalah Fish and Chips yang ternyata datang bersama French Fries dan sausnya. Satu porsi terdiri dari tiga potong dengan ukuran yang cukup mengenyang untuk perut yang mencoba diet seperti saya.
Ketika pesanan Nani dan Qiah datang, saya tidak tahan untuk tidak mencicipi sedikit dari pesanan mereka. Mie Gorengnya bercita rasa tradisional dan tidak greasy. Nasi Goreng Merahnya juga lumayan menggoda. Setelah menyantap ketiga menu tadi tidak terasa berat dilidah seperti biasanya jika makanan kebanyakan MSG.
Untuk minuman, saya tidak sempat mencicipi minuman pilihan Nani dan Qiah, tapi kata Nani Jus Sirsaknya enak banget. Terasa sekali Sirsaknya. Saya sendiri yang memesan Cappuccino juga merasa cukup puas dengan racikan sang barista. Tidak terlalu pahit (aman buat kamu yang cuma suka kopi gitu-gitu aja) tapi juga masih berasa kopinya hingga tidak mengecewakan pencinta kopi seperti saya. Nutella Pie dengan ice cream on top juga pas banget di lidah sebagai selingan meneguk Cappuccino. Untuk ngopi-ngopi cantik, it's recommended choice.
Lopi Cafe yang buka mulai pukul 11 siang sampai pukul 1 pagi ini menurut saya adalah salah satu tempat yang akan saya datangi lagi jika ingin hangout sambil ngobrol santai dengan teman-teman. Saya suka suasana cafenya, mungkin karena kebanyakan yang datang cewek-cewek , saya aman dari asap rokok. Total harga yang saya keluarkan juga tidak terlalu membuat kerusakan untuk dompet. Cukup terjangkau.
Jadi kapan-kapan ada kesempatan traveling ke Makassar, jangan lupa mampir ke Lopi Cafe yah. Sekalian pilih penginapannya di Makassart Homestay aja (yang akan segera diperluas menjadi hotel berlantai 4). Maybe some other time saya pun akan kembali datang untuk ngetik-ngetik cantik sambil menyesap Cappuccino, biar dikata ala Carrie Bradshaw di Lopi Cafe, gitu... Hehehe. Bersantai sejenak di Lopi Cafe, why not?
Kalau saya suka jalan-jalan sambil icip-icip kuliner, nyari cafe atau coffee shop baru untuk ditongkrongin. Weekend kemarin saya sempatkan ke Lopi Cafe di jalan Bougenville, Panakukang Makassar. Kebetulan Kumpulan Emak-Emak Blogger chapter Makassar berniat buka puasa bersama,. Berhubung tiba-tiba ditunjuk jadi PIC, saya akhirnya mengusulkan sudahlah bukber di Lopi Cafe aja. Sekalian ngumpul, sekalian review. Ok Sip!
Ketika saya memasuki Lopi Cafe interior dengan unsur kayu dan unfinished style membuat suasana terkesan di rumah sendiri. Dengan dua jendela kaca besar menghadap ke jalan, Lopi cafe hanya memerlukan lighting seperlunya. Lighting yang tidak terlalu dominan ini menurut saya memberikan mood santai. Ditambah dengan mural art dengan aksen Makassar, Lopi Cafe terlihat sangat unik dan menarik.
Dulu awalnya lokasi tempat Lopi Cafe diperuntukkan oleh pemiliknya sebagai travel agent. Dasar kreatif, sang owner pun kepikiran kenapa tidak sekalian buat homestay aja sih? Jadilah dibuat Makassart Homestay lengkap dengan tempat parkir. Ternyata rata-rata traveler yang menginap lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada menyewa mobil. Daripada jadi lahan kosong akhirnya tempat parkir itupun diubah menjadi cafe dengan kapasitas sekitar 20-30 orang.
Tempat yang saya reservasi sebelumnya berada di sebelah kiri pintu masuk. Ada sebuah bangku kayu panjang dengan bentuk yang unik bersandar pada dinding. Dihadapannya diletakkan sebuah meja persegi panjang yang juga terbuat dari bahan kayu. Awalnya saya tidak memperhatikan bentuk kursinya hingga saya bertanya pada Nunu, orang yang bertanggung jawab mendesign cafe ini, tentang arti nama Lopi Cafe. Kata Nunu, Lopi diambil dari bahasa Bugis (salah satu dari empat suku yang ada di Sulawesi Selatan) yang berarti Perahu. Awalnya saya pikir filosofinya mungkin si pemilik cafe ingin 'membawa' para pengunjung berlayar dalam ragam kuliner dan keakraban suasana, which is totaly wrong! Hahahaha.. *iyaaa saya terlalu romantis mungkin ya?*
Usut punya usut nama Lopi diambil karena interior yang pertama kali menarik perhatian Nunu adalah sebuah perahu sampan. Perahu ini kemudian dibagi dua dan menjadi dua buah bangku panjang. Salah satu bagian dari perahu sampan berada di sebelah meja saya dan satunya lagi ternyata yang direservedkan Nunu untuk saya. Kedua bagian perahu inilah yang menjadi centre stage dari Lopi Cafe. Keren ya?
Jadi, makan apa kita di Lopi Cafe?
Lopi Cafe menyediakan menu pembuka hingga desert yang menggoda. Menu lokal seperti Nasi Goreng dan Mie Goreng bersanding dengan menu international seperti Spaghetti, Lasagna atau Fish and Chip. Ada beberapa menu special yang dibuat oleh chef dengan nama yang unik seperti Mother In Law yang katanya sepedes ucapan mertua. Hahaha.. lucu juga. Tapi saya tidak memilih itu, belum punya mertua. Ntar saya trauma gimana? Akhirnya sambil menunggu teman-teman KEB yang lain saya akhirnya memutuskan untuk memesan Fish and Chips sebagai hidangan utama, dan Nutella Pie sebagai dessert dan Cappuccino sebagai minuman.
Suasana Lopi Cafe semakin mendekati waktu berbuka semakin ramai. Memang harus reservasi dulu nih sebelum kesini. Tidak beberapa lama member KEB satu persatu tiba. Nani memilih Mie Goreng beserta jus Sirsak dan Qiah memesan Nasi Goreng merah plus Jus Taro. Adzan Magrib terdengar dari televisi yang terpasang di dinding Lopi Cafe, let's dig in..
Pertama yang saya coba setelah meneguk air mineral adalah Fish and Chips yang ternyata datang bersama French Fries dan sausnya. Satu porsi terdiri dari tiga potong dengan ukuran yang cukup mengenyang untuk perut yang mencoba diet seperti saya.
Fish and Chips ala Lopi Cafe |
Ketika pesanan Nani dan Qiah datang, saya tidak tahan untuk tidak mencicipi sedikit dari pesanan mereka. Mie Gorengnya bercita rasa tradisional dan tidak greasy. Nasi Goreng Merahnya juga lumayan menggoda. Setelah menyantap ketiga menu tadi tidak terasa berat dilidah seperti biasanya jika makanan kebanyakan MSG.
Untuk minuman, saya tidak sempat mencicipi minuman pilihan Nani dan Qiah, tapi kata Nani Jus Sirsaknya enak banget. Terasa sekali Sirsaknya. Saya sendiri yang memesan Cappuccino juga merasa cukup puas dengan racikan sang barista. Tidak terlalu pahit (aman buat kamu yang cuma suka kopi gitu-gitu aja) tapi juga masih berasa kopinya hingga tidak mengecewakan pencinta kopi seperti saya. Nutella Pie dengan ice cream on top juga pas banget di lidah sebagai selingan meneguk Cappuccino. Untuk ngopi-ngopi cantik, it's recommended choice.
Nutella Pie |
Cappuccino |
Lopi Cafe yang buka mulai pukul 11 siang sampai pukul 1 pagi ini menurut saya adalah salah satu tempat yang akan saya datangi lagi jika ingin hangout sambil ngobrol santai dengan teman-teman. Saya suka suasana cafenya, mungkin karena kebanyakan yang datang cewek-cewek , saya aman dari asap rokok. Total harga yang saya keluarkan juga tidak terlalu membuat kerusakan untuk dompet. Cukup terjangkau.
Jadi kapan-kapan ada kesempatan traveling ke Makassar, jangan lupa mampir ke Lopi Cafe yah. Sekalian pilih penginapannya di Makassart Homestay aja (yang akan segera diperluas menjadi hotel berlantai 4). Maybe some other time saya pun akan kembali datang untuk ngetik-ngetik cantik sambil menyesap Cappuccino, biar dikata ala Carrie Bradshaw di Lopi Cafe, gitu... Hehehe. Bersantai sejenak di Lopi Cafe, why not?
Hei, foto2 kalian mana? Saya dari tadi mencari foto2 yang ikutan kopdar ... manaaa? :D
BalasHapusKarena ini review jadi tidak ada foto kopdar. Ada videonya nanti kak di upload di YT channelnya KEB.
HapusPostingannya ada yang buat di blog, ndak ya?
HapusInsya Allah kak..
HapusDuh..capucino nya menggoda.. Asyik buat kopdaran nih ya tempatnya
BalasHapusPunya contact reservasinya? :)
BalasHapusHai Vita.. silahkan hubungi 0411-446899 ya...
Hapustempatnya seperti nyaman banget yah...dan itu cappuccino hmmmmm *glek*
BalasHapusCuma bertiga? ^^ huhuhu pengen sekali ikut waktu itu
BalasHapushuwaa pengen ke Makassar lagi, dulu mampir ke Makassar cuma sempet cafe hopping ke Madam Rich doang, btw mba, mana foto nasi gorengnyaa *ga sabaar mau lihat*
BalasHapus