Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

Tips Berkendara Aman Dan Nyaman

Jaman sekarang vehicle alias kendaraan itu penting banget. Kendaraan memang diciptakan untuk memudahkan pergerakan, itu sudah sejarahnya. Disaat perempuan-perempuan jaman sekarang makin rempong dengan segala kegiatannya, kendaraan jadi penting banget!  Ke kampus, Ke pasar, ke kantor, nganterin anak, jemput ponakan, hangout sama teman-teman, duh kalau bisa teleport, mau dong pinjam bubuk flonya Harry Potter biar cepat cuzz  sampai ketujuan. 

Sayangnya kita hanya muggle biasa, gak bisa ngapalin mantra, apalagi tahu shopping online yang jualan bubuk flo atau sapu terbang. Sepeda, Motor, Mobil hanya itu yang bisa membantu kita sehari-hari berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kecuali kalau situ punya jet pribadi buat ke spa, ya oke lah! (Nebeng dong). Tapi secara umum tiga kendaraan ini yang sering nganterin perempuan kemana-mana.

How To Drive for beginner


Dulu saya juga sempat sih punya perasaan takut dan gak pede nyetir sendiri. Padahal dari kecil saya sudah mengimpikan untuk berkendara kemana-mana. Kaki belum nyampe di pedal gas aja, aku sudah dibelakang setir sok pura-pura nyetir di jalan (Iyah, aku Song Manse banget!). Begitu umur sudah mencapai hak untuk memiliki SIM semakin membaralah keinginan itu. Hanya saja belum ada lampu hijau dari orangtua. Masih kecil. Ntar aja, bisa dianterin kemana-mana ini. Begitulah beberapa alasannya..

Dasar anak nekat, saya akhirnya memberanikan diri tanpa sepengetahuan Bapak ( kalau Mama sih tahu, jadi gak terlalu bandelkan saya?). Pertama kali mengendarai kendaraan, saya pake motor non matic. Belajarnya muter-muter kompleks di malam hari. Tapi larangan Bapak masih berlaku. Belum boleh bawa motor sendiri kalau belum ada SIM. Makanya begitu di kampus (waktu itu masih kuliah) ada program SIM Kampus aku ikut mendaftar. Mumpung ada event ini aku sekalian ambil dua SIM, tipe A dan C. Setelah di tes (beneran!! pake tes tertulis dan praktek) dan berhasil lulus sudah mulai sedikit pede walaupun masih agak deg-degan. Rumah ke kampus jaraknya jauh bo'. Ada kali 10 km. Gimana kalau aku jatuh terserempet? Gimana kalau malah aku yang nyerempet orang?

The Song Triplets
BELAJAR DARI KECIL, 
PAKE MOBIL MAINAN DULU AJA
Kata iklan sabun cuci, "Kalo Gak Kotor Ya Gak Belajar" ini juga mirip dengan tagline berani menyetirku : KALO GAK LECET YA GAK BELAJAR. Trial pertama aku coba naik motor sendiri pagi-pagi sekitar jam tujuh pagi sampe ke ujung jalan perbatasan jalan raya yang rame. Eh berhasil! Aku terusin dong.. "Ntar sampe pengkolan angkot." ehh masih aman. Aku lanjutin terus "Ntar sampe terminal balik aja ke rumah." Alhamdulilah lancar jaya. Dengan perasaan deg-degan dan juga stok nekat yang aku punya, akhirnya aku berhasil sampai kampus pagi itu. Sampai di kampus nelpon mama,"Ma... aku sudah sampai kampus. Doaian pulang selamat ya!" bikin Mama jadi speechless.

Besok dan besoknya lagi nekadnya berkurang berganti dengan keberanian dan percaya diri. Jalan masih pelan, belum ngebut dan tentunya taat rambu-rambu lalu lintas. Alhamdulilah gak ada masalah. Ada sih sekali aku pernah jatuh terpleset di pasar *iyaahh di pasar sodara-sodara* gara pengen nyalip2 diantara lalu lalang orang. Motor lecet dikit, iyah. Malunya? Luar biasa. Tapi itu pengalaman. Lagian setelah dipikir-pikir ngapain juga lewat pasar, kek gak ada jalan lain aja.

Baca Juga : Berani Lebih, Lebih Berani Nyetir Sendiri 


Anyway... langkah besar dimulai dari satu langkah kecil. Ketika satu langkah kecil telah diambil, langkah besar tidak lagi menjadi hal yang terlalu sulit untuk dimulai. Langkah besar ini bernama : Memberanikan diri menyetir mobil. Eing ing eng... Mari keluarkan stok nekat berikutnya. Dan akhinnya sampai sekarang alhamdulilah sudah bisa nyetir sendiri sampai ke luar kota.

So, untuk menyemangati para wanita (yang sudah punya SIM) tapi masih gemetar-gemetar gimana..gitu untuk nyetis, here are some tips that i can share for you :

1. Rileks


Rasa takut semacam takut nabrak, takut keserempet, takut ini, takut itu biasanya jadi pemicu ketegangan saat menyetir. Akibatnya jadi grogi, diklakson dikit panik. Padahal kalo bisa rileks, cara mengendalikan kendaraan bisa lebih nyaman baik untuk pengendara maupun kendaraan disekitar anda. Bayangkan jika anda grogi karena ketakutan, injak gas jadi hati-hati... banget. Kendaraan bergerak pelan bikin susah kendaraan dibelakang. Apalagi kalo mengambil bagian kanan jalan. Itukan buat lajur cepat. Gimana gak mau diklakson atau disalib dari kiri coba? Panik lagi kan kalo gitu. Makanya rileks..

Healer Kdrama
Mana Bisa Rileks Kalo Mobil Sebelah Seperti Ini? 

2. Berdoa


Biar rileks selain meningkatkan skill dan pengetahuan tata tertib lalu lintas, doa bisa sangat membantu. Perasaan jadi aman, kita jadi lebih tenang, menyetir pun jadi lebih nyaman. Khusus untuk aku pribadi, selain doa-doa keselamatan, aku juga berdoa minta dimudahkan dapat tempat parkir yang aman dan nyaman. Alhamdulilah sih so far gak ada tukang parkir yang berubah jadi Syahrince.

3. Practice Makes Perfect


Seperti juga hal-hal lain, bisa karena terbiasa. Pertama kecepatan 20 - 30 km/jam dulu gak apa-apa.Pokoknya cukupanlah sampe pindah ke gigi 3 (untuk mobil transmisi manual). Muter-muter dalam kompleks dulu atau nyetir jarak 1 Km dulu gak masalah. Gitu aja tiap hari sampe pegel. Kemudian baru bertahap dengan jarak yang lebih jauh. Pilih waktu lengang lalu kemudian agak rame trus pasang badan di jam macet. Niscaya kaki pegel bo, injak kopling!

Women Driving Car

Ini juga berlaku buat pengguna mobil transmisi Matic. Memang lebih mudah karena hanya injak gas dan rem saja. Pindah persneling hanya buat maju, mundur, netral dan parkir saja. Namun itu bukan berarti gak harus latihan juga, apalagi yang sebelumnya kebiasaan injak kopling seperti aku. Selain itu pinter-pinternya deh membiasakan diri dengan menginjak gas. Tanpa nginjak gas pun mobil matic akan melaju sendiri jika tuas persneling dipindahkan ke D (Drive) atau R (Reverse). Be aware aja dan jangan panik.

4. Patuhi Peraturan Lalu Lintas


Kebiasaan kebanyakan orang di Indonesia, ngurus SIM gak pake test teori peraturan lalu lintas. Alasannya sederhana, kan sudah kursus menyetir mobil. Padahal saat kursus, banyak juga instruktur yang hanya mengajarkan cara mengendarai tanpa memberi informasi tentang tata tertib lalu lintas. Akhirnya banyak yang asal nyelonong aja, tidak memperhatikan weser, salib dari kiri, berada di jalur kanan dengan kecepatan lambat dan sebagainya.


5. Don't Text/Call While Driving


Ini juga salah satu hal yang ganggu banget. Tahukah anda,jika anda bbm-an, whatsapp-an, sms-an atau telpon2an sambil nyetir anda berpotensi mencelakakan orang lain dan diri anda sendiri. Saat kita melakukan dua hal bersamaan dalam satu waktu, konsentrasi kita pun terbagi. Salah satu ada yang lebih difokuskan dan satunya lagi kurang diperhatikan. Untuk yang terakhir ini biasanya menyetir yang dianak tirikan. Jika kapan-kapan bertemu mobil berjalan pelan padahal di depannya jalanan lengang, kemungkinan terbesar adalah pengendaranya lagi nelpon atau sambil bbm-an. Dan itu bikin gregetan yang dibelakang. Mau disalib, kendaraan dari arah berlawanan tidak memungkinkan. Mau diikutin, ini mau sampai kapan? Kalau tiba-tiba di depan ada yang lewat lalu mobil didepan ngerem mendadak, pengendara dibelakang lagi yang susah. So please, don't text/call while driving. Kalopun penting banget, usahakan menepi atau pake handsfree dan bicara seperlunya aja. Gak usah curhat di jalan. Basi! Madingnya sudah terbit! Eh!

6. Hargai Sesama Pengguna Jalan


Seringkali saya menemukan pengendara mobil/motor yang tidak tahu sopan santun. Sudah tahu berada di jalanan perkotaan (bukan luar jalan poros antar kota), tapi lampu yang dinyalakan malah lampu jauh. Ini jelas menyulitkan pengendara yang berada di depan untuk melihat. Bisa saja karena silau pengendara di depan malah menabrak kendaraan lain. Apa situ mau tanggung jawab? (HARUSNYA!!).

Hal yang bikin nyesek lainnya adalah parkir disembarang tempat. Sudah tak terhitung berapa kali saya melihat orang memarkir kendaraannya pas di depan pintu pagar rumah/kantor orang lain. Logikanya orang lain jadi ketutupan dong akses keluar masuknya. Ya mending kalo yang punya rumah/kantor gak punya mobil. Ya kalee ini sudah jelas-jelas setelah pagar ada garasi. Jadi pengen bakar ban ala mahasiswa deh!

Pernah suatu kali saya mendapati seorang perempuan yang memarkir mobil keren dan terbarunya di depan pagar kantor orang lain. Kebetulan kami sedang ngantri di mas-mas tahu tek yang sama. Saya pun mengingatkan dan dibalas dengan dusta  lirikan ke pintu pagar lalu melengos. Duh, ini perempuan! Sebagai sesama perempuan yang menyetir saya jadi malu. Banyak yang berpikir jika perempuan tidak tahu nyetir, suka nabrak, nyetirnya pelan, parkir sembarangan masa sih harus dibenarkan? Harusnya imej kebanyakan orang terhadap kemampuan perempuan menyetir itu diubah dong. Karena banyak juga laki-laki nyetir pelan, parkir sembarangan, suka nabrak tapi hanya perempuan yang seringkali kena cibiran. Ayolah ladies, let's show to the world kita bisa nyetir yang baik dan benar dan menghargai sesama pengguna jalan. Malu dong sama SIM!

7. Jangan Cuma Tahu Nyetir Aja, Rawat dan Pelajari Kendaraannya.


Sebagai perempuan secara alamiah suka kerapihan. Alangkah enaknya jika pengendaranya sudah cantik, kendaraannya kinclong di luar, wangi dan bersih di dalam, lalu kemudian gak tahu letak tanki bensin dimana (Hahaha). Setahu saya setiap kendaraan ada buku manualnya. Gak ada salahnya loh dibaca. Disitu ada keterangan how to train your dragon  memperlakukan kendaraan dengan baik dan benar. Ini penting agar mesin dan perlengkapannya awet.

Cari tahu juga bagaimana mesinnya bekerja, kapan ganti oli, cek ban dan printilan lainnya. Ibarat tubuh kita sendiri, kalau gak dirawat mesin dan body kendaraan juga bisa sakit atau gak indah lagi. Jika dirawat selain kita nyaman pakenya, ketika akan dijual lagi walaupun sudah keluaran tahun lama masih banyak yang nawar. Bisa pasang harga deh!

Mudah-mudahan berguna ya ladies. Saya pengen banget menyemangati para wanita untuk nyetir sendiri bukan buat gaya-gayaan aja. Selain bisa memudahkan aktifitas juga mana tahu ada kondisi darurat disaat tak ada suami/saudara/bapak/supir yang bisa mengantar. Sekarang tergantung lagi nih pada pribadi masing-masing, are you ready?

Drive Safely and be smart driver, ladies. Happy Driving!

Komentar

  1. Point 5 itu nyebelin banget emang ya mak... terserah deh kalau dia mau nyelakain dirinya sendiri tapi ini yang berpotensi dibahayakan orang lain... otak nya di mana ya?. He he maaf agak emosi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak apa2 Mak Indah, emosi dikit di blog boleh aja. Asalkan jangan emosi di jalan aja. Bisa jadi ngebut2 dan saling salip gak jelas nantinya :)

      Hapus
  2. aku pas kuliah di bandung nyetir. kemudian nabrak angkot dan trauma. kemarin2 di jakarta sempet nyetir lagi ke daycare, tapi ampun ah jalanan jakarta mah. secara angkot nurunin penumpang ga pake minggir dulu, berhenti seketika aja. males nyetir. belum macetnya bikin stres. biarlah aku menambah rejeki tukang ojek dan taksi *alasaaannnn padahal takut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga gak berani nyetir di Jakarta. Jakarta coret mungkin masih berani, atau jalan tol. Mmh.. kawasan ring 1 deh masih ok, diluar itu gak ah. Mending naik taxi hahaha *cemen*

      Hapus
  3. Mbak vita udh nytir sendiri...lah diriku masih maju jundur kenak klu nek motor...trauma berkepanjangan nih mbak, nyungsep got gegara disenggol trek...hadeehhh..
    Keren keren...salut :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dong Mak Inda. Kalo gak nekat sepertinya akan tetap maju mundur kena tuh. Yang penting dicoba, gak berakhir di draft *eh itu nulis di blog yah sepertinya* Hehehehe

      Hapus
  4. Poin 7 iyuh bgt mak...
    Ak suka kurang paham sama kendaraan, tau2 ada masalah sama mobil. Duit lagi duit lagi. Wkkk
    Kmrn juga sempet mak, ban-nya pecah pas di tol. Eh, ternyata telat ganti ban udah ketuaan. Hbs itu trauma ngebut & pergi sendiri.
    Nyari supri aja kali ya mak aka supir pribadi aka suami. Xixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanya2 sama suami boleh loh. Saya juga gak paham2 amat masalah detail mesin. Selain baca dan browsing, orang2 di rumah sering ngingetin,"Bannya agak kempes deh neng, sudah ditiup aja!" (Gak gitu juga kali.. ) yah semacam itulah. Trus ada teman-teman di kantor yang juga nyetir sendiri sering berbagi informasi.

      Hapus
  5. Keren kalo nyeter sendiri di kemacetan Jakarta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren banget kak! Lebih keren lagi kalo bisa sabar :)

      Hapus
  6. Bagusss kalau bisa memenuhi semua point itu ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu versi saya aja yah Arifah, yang menurut saya pribadi esensial agar yang nyetir aman, pemakai jalan disekitar kita juga nyaman. Asalkan kita gak egois dan mau mematuhi peraturan, saya rasa semua point tadi bisa dipenuhi kok :)

      Hapus
  7. Kalau nyetir motor saya udah biasa mak ihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik!! Hati hati ya Mak.. be smart and safety driver :)

      Hapus
  8. kalau bawa motor, aku udah berani lah ya kemanapun. secara disini juga bawa motor kemana mana. kalo nyetir, baru berani seputaran komplek. padahal suami udah nyuruh terus nyoba bawa ke jalan raya. tapi belum berani euy! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak apa-apa pake motor juga Mak Lia. Yang penting kita berkendaranya selain tdk membahayakan diri sendiri juga tidak membahayakan orang lain. Sering liat pengendara motor, nyalain lampu sein kiri/kanan tapi jalan terus. Atau lampu sein kiri tapi belok kanan. Sering nyalip dan sesempit apapun celah di lampu merah sering diterobos. Beberapa kali liat di lampu merah pengendara motor nyerempet mobil orang lain. Sudah gitu mereka nyante aja gitu kek tidak merugikan yang punya mobil. Sangat tidak bertanggung jawabkan? *lirik sinis pengendara motor seperti itu*

      Hapus
  9. Aku sering kelupaan di point terakhir mak
    Suka taunya make aja hahaahhaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit sedikit cari tahu, Mak. Mending kelupaan trus ingat daripada gak sama sekali :)

      Hapus
  10. Kalo udah bisa nyetir sendiri enak ya mak.. proses belajarnya yg aduhai :D

    BalasHapus
  11. Pendengaran saya lg agak brkurang nih mba brasa tersumbat, hikmahnya mgk nanti kalo ada yg klaksonin cuek aja :(

    BalasHapus
  12. Harus punya SIM mbak biar aman dari polisi :D tips di atas hampir selalu saya terapkan cuma yang belum di terapkan itu nomer 7 mbak, males mbak :D

    BalasHapus
  13. Salam kenal mbak Vita... Ini nih mbak sekarang saya lagi belajar nyetir, matic sih cuma ya gitu takut mbak.. Kasih pencerahan dong mbak biar gak takut

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.