Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

In The Bag, Kisah Koper yang Tertukar Cinta

Don't Judge The Book By Its Cover

Dulu sih katanya gitu. Belakangan sepertinya sudah tidak berlaku, paling gak buat saya :D. Salah satu contohnya pas nemu novel yang ini di kategori "New Arrival" sekitar dua minggu lalu ( iyah,maafkan aku agak malas nulis belakangan ini). 

Ketika membaca back cover story aku pikir, wah lumayan seru juga nih. Walaupun sempat agak ragu mengingat penulis naungan  penerbit "Gramedia Pustaka" seringnya agak kaku, akhirnya saya bawa pulang juga Lagi-lagi karena sampulnya keren. Hahaha!



Ternyata gak nyesel juga sih belinya. 

Pertama karena terjemahannya enak dibaca. In The Bag ini memang novel terjemahan. Penulisnya Kate Klise ini awalnya adalah seorang koresponden majalah People yang banyak meliput skandal selebriti sampai pembunuhan berantai. Jadi jelas ini bukan novel K-Drama, yes? Hahaha..  Nah, In The Bag ini adalah novel dewasa pertamanya. Namun walaupun dilabeli "novel dewasa" tenang saja karena gak ada adegan-adegan seperti "Fifty Shades Of Grey" kok :D *eh gak ada yang kecewa kan*

In The Bag ini bercerita tentang Coco remaja tanggung bersama Ibunya, Daisy serta Webb dan Ayahnya Andrew. Coco dan Daisy sedang dalam rangka liburan ke Paris sementara Webb diajak Ayahnya dalam rangka pekerjaan ke Madrid. Mereka secara kebetulan satu pesawat dari Chicago dan secara tidak sengaja terlibat "kecelakaan". Ayah Andrew tidak sengaja membuat Daisy ketumpahan wine dan menodai bajunya. Dia bermaksud untuk minta maaf tetapi pramugari menyuruhnya untuk segera duduk. Andrew pun menuliskan pesan disecarik kertas dan menyelipkannya di saku tas Daisy. Sebuah permintaan maaf dan ajakan kencan sebagai permintaan maaf. Ternyata bukan hanya Daisy yang tertimpa hal mengesalkan, Coco juga. Tasnya tertukar. Dia baru sadar ketika ia membongkar tasnya dan menemukan pakaian dan sepatu laki-laki. Di Madrid Webb tak kalah terkejut melihat isi ranselnya yang berubah menjadi "cewek".

Tas yang tertukar dan pesan yang terselip menjadi benang merah kisah antara Coco-Webb dan Daisy-Andrew. Dua orang tua tunggal yang mengira mereka terlalu sibuk untuk berkencan dan dua remaja yang diam-diam tidak berhenti saling mengirimkan email flirting rahasia. Membaca novel ini seperti mengajak saya jalan-jalan di Paris, Madrid hingga Barcelona. 

Aku suka cara Kate Klise menulis. Setiap bab POV diambil dari ke empat character secara bergantian.  Liburan selama 6 hari ini dilengkapi dengan gambar yang berhubungan dengan perjalanan mereka. Sangat enak untuk dibaca.Kate tahu menempatkan dirinya dalam kerangka berpikir bukan saja orangtua tetapi juga remaja 17 tahun. Menarik. Interaksi ibu dan anak perempuannya, ayah dan anak lelakinya dan dua remaja yang masing-masing belum pernah berkencan dipaparkan secara ringan sekaligus juga menyentuh.  Mmh, kadang-kadang sebagai anak sering lupa pengorbanan dan pengertian orang tua menghadapi mood anaknya :D * hugs *  sementara sang anak rahasia-rahasian menyusun rencana ketemuan. Ah, bandelnya anak-anak :p 

Jatuh cinta, kadang kala memang begitu mudah dan penuh resiko seperti tertukar bagasi pada penerbangan International. Jatuh cinta juga kadang kala begitu rumit karena salah pengertian. Namun jatuh cinta itu menyenangkan seperti adventure dalam perjalanan. Gak setuju? Coba baca dulu deh novelnya. Habis itu kasih tahu aku yah pendapatmu disini :D 

Selamat membaca!
XoXo

V

Komentar